Proposal Terbaru Bill Ackman untuk Fannie Mae dan Freddie Mac Segera Diumumkan

Manajer hedge fund miliader Bill Ackman akan memperkenalkan proposal baru untuk perusahaan besar Fannie Mae dan Freddie Mac pada hari Selasa, 18 November.

Apa yang Terjadi: Ackman akan menjelaskan rencananya secara detail selama acara siaran langsung. Dia mengatakan proposalnya akan memungkinkan pemerintahan Trump untuk mengoptimalkan nilai bagi pembayar pajak, mengurangi risiko penyebaran hipotek melebar, dan memungkinkan Departemen Keuangan AS untuk menunjukkan nilai mark-to-market untuk kepemilikan sahamnya di dua perusahaan tersebut.

Ackman juga menjelaskan bahwa perusahaannya, Pershing Square, tetap menjadi pemegang saham biasa terbesar untuk kedua Fannie Mae dan Freddie Mac, dengan total kepemilikan lebih dari 210 juta saham, lapor Fox News.

Dia juga menyebutkan bahwa kesepakatan ini bisa diselesaikan sebelum akhir tahun, sehingga “memenuhi harapan semua pemangku kepentingan”.

Sebelumnya tahun ini, Ackman menyarankan untuk menggabungkan Fannie Mae dan Freddie Mac menjadi satu entitas untuk menurunkan biaya dan suku bunga kpr. Dia percaya langkah ini akan menyederhanakan sistem keuangan perumahan dan membuka nilai bagi pemegang saham.

Pengumuman ini datang saat pemerintahan Trump sedang menyelidiki cara-cara baru untuk membuat perumahan lebih terjangkau. Ini termasuk proposal hipotek 50 tahun, meskipun ada peringatan dari kritikus bahwa langkah seperti itu bisa membebani peminjam dengan lebih banyak utang jangka panjang.

Mengapa Ini Penting: Proposal Ackman berpotensi mengubah pasar perumahan dan cara operasi Fannie Mae dan Freddie Mac.

Saran sebelumnya nya untuk menggabungkan dua entitas itu bertujuan merampingkan operasi dan mengurangi biaya. Proposal baru ini, jika diterima, bisa lebih berdampak pada sistem keuangan perumahan dan para pemangku kepentingan yang terlibat.

Selain itu, eksplorasi pemerintahan Trump tentang cara-cara baru untuk membuat perumahan lebih terjangkau sejalan dengan upaya Ackman.

MEMBACA  Panama dan Venezuela Kembali Pulihkan Layanan Konsuler di Negara Masing-Masing