Produksi Gula India yang Meningkat Tekan Harga

Harga gula turun pada hari Rabu. Gula di New York (SBH26) tutup turun -0.11 poin, dan gula putih di London (SWZ25) juga turun -0.70 poin. Harga gula New York mencapai level terendah dalam 5 tahun.

Penyebabnya adalah produksi gula di India, produsen gula terbesar kedua di dunia, diperkirakan akan lebih besar. Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) meningkatkan perkiraan produksi gula India untuk 2025/26 menjadi 31 juta ton. Penggunaan gula untuk produksi etanol juga dikurangi, yang berarti India mungkin bisa ekspor lebih banyak gula.

Selain itu, Brasil, produsen gula terbesar dunia, juga meningkatkan perkiraan produksinya. Badan peramalan tanaman Brasil, Conab, menyatakan produksi gula Brasil 2025/26 akan naik menjadi 45 juta ton.

Penurunan harga ini telah berlangsung selama sebulan dan membuat harga gula London mencapai level terendah dalam 4.75 tahun. Banyak lembaga memperkirakan akan ada surplus (kelebihan) gula di seluruh dunia pada tahun 2025/26, seperti yang diproyeksikan oleh BMI Group dan Covrig Analytics.

Data terbaru dari Brasil menunjukkan output gula di wilayah Center-South naik 1.3% pada paruh pertama Oktober. Pabrik gula di Brasil juga mengolah lebih banyak tebu untuk dibuat gula dibandingkan tahun lalu.

Cuaca muson yang baik di India diperkirakan akan menghasilkan panen gula yang sangat besar. Hal ini tentu saja bisa menekan harga gula lebih lanjut. Produksi gula India tahun depan diprediksi naik hampir 20%.

Faktor lain adalah India mungkin hanya akan mengalihkan 4 juta ton gula untuk etanol, sehingga ada lebih banyak gula yang tersisa untuk diekspor.

Thailand, produsen gula terbesar ketiga di dunia, juga memperkirakan kenaikan produksi gula sebesar 5% pada 2025/26, yang juga akan menambah pasokan global.

MEMBACA  Inflasi yang tinggi membuat Trump dan Fed berada pada 'sudut tabrak': Ekonom veteran

Namun, Organisasi Gula Internasional (ISO) pada Agustus memperkirakan bahwa secara global akan terjadi kekurangan gula untuk tahun 2025/26, yang sudah keenam kalinya berturut-turut. Mereka memproyeksikan produksi gula global akan naik 3.3%, tetapi konsumsi juga tetap tumbuh.

Laporan dari USDA (Departemen Pertanian AS) pada bulan Mei juga memproyeksikan produksi gula global akan mencapai rekor tertinggi pada 2025/26, begitu juga dengan konsumsinya. USDA juga memperkirakan produksi gula Brasil, India, dan Thailand akan meningkat.

Pada tanggal publikasi, penulis tidak memegang posisi di sekuritas mana pun yang disebut dalam artikel ini. Semua informasi di artikel ini hanya untuk tujuan informasional. Artikel ini pertama kali diterbitkan di Barchart.com.