Waktu Spencer dari Texas menulis ke acara The Ramsey Show, dia cerita soal rencana yang bikin orang terkejut. Dia udah nabung dana darurat dan punya uang untuk biaya hidup beberapa bulan. Tapi dia nggak yakin apakah harus berbagi semua tabungan itu dengan calon istrinya.
Ide Spencer adalah bagi uangnya jadi dua. Setengah dimasukkan ke rekening bersama, dan setengahnya lagi biar calon istrinya yang nabung ulang. "Dengan gini, dia nggak akan merasa nikah cuma untuk dapat keamanan finansial dan semua pengorbanan yang aku lakuin sebelum kita nikah," begitu alesan dia.
Tapi yang dia anggap adil, ternyata terlihat beda banget sama co-host acaranya, Dave Ramsey dan George Kamel. Buat mereka, ini kedengerannya seperti rahasia keuangan — atau lebih parah, seperti tes buat pasangan hidupnya nanti.
"Biar saya bantu, nak. Itu bukan kereta uang. Itu cuma payung … ide yang sangat tidak bagus," tegas Dave Ramsey. "Kamu akan cepat dapat masalah kalau dia punya pendirian … Suami itu teman satu tim, bukan orang tua."
Percakapan ini nunjukkin masalah serius tapi sering disembunyikan, yaitu rahasia keuangan atau ketidaksetiaan finansial sebelum nikah. Penelitian bilang ini lebih umum dari yang orang kira.
Survei tahun 2021 nemuin bahwa 43% orang yang gabungin keuangan dalam hubungannya, ngaku pernah bohong soal keuangan, seperti sembunyiin rekening, utang, atau pengeluaran.
Kalau rahasia udah mulai sebelum "I do," kemungkinan besar itu nggak akan berhenti setelahnya. Makanya ada konseling sebelum nikah — bukan cuma untuk hubungan, tapi juga untuk keuangan.
Penelitian nemuin bahwa cuma sedikit pasangan yang cari bantuan sebelum nikah — sekitar 27-30% — yang artinya kebanyakan pasangan masuk pernikahan tanpa persiapan formal.
Terapi finansial, yang campur antara perencanaan keuangan dan konseling, semakin terkenal. Pasangan yang ngelakuin kebiasaan ngatur uang yang baik, biasanya lebih puas dengan hubungannya. Studi juga bilang terapi finansial bisa bantu kurangi konflik hubungan yang terkait uang.
Bahkan pasangan yang nggak lagi bermasalah juga bisa dapat manfaat. Ngobrolin nilai-nilai tentang uang, riwayat utang, dan gaya belanja sebelum nikah bisa cegah rasa kesel dan nggak percaya nantinya.
Cerita Berlanjut
Baca selengkapnya: Masih ada kemungkinan 35% resesi menerpa ekonomi Amerika tahun ini — lindungi tabungan pensiunmu dengan 10 langkah penting ini secepatnya.
Penelitian dari Kansas State University nemuin bahwa argumen tentang uang adalah "penanda teratas untuk perceraian," sering bikin lebih banyak pertengkaran daripada topik seperti seks, anak, atau mertua.
Ini bikin masalah Spencer bukan cuma tentang angka. Bisa aja ini ngerusak pernikahannya nanti kalau nggak dibicarakan dengan terbuka.
Kabur baiknya, bahkan kalau rahasia keuangan atau rasa kesel udah terjadi, nggak pernah telat untuk bangun kepercayaan lagi. Terapi finansial bisa bantu pasangan bikin tujuan dan nilai keuangan bersama, sistem saling bertanggung jawab, dan sembuh dari pengkhianatan keuangan masa lalu.
Asosiasi Terapi Finansial bilang klien biasanya pengen "kurangi stres keuangan, tingkatkan komunikasi tentang uang, atau atasi halangan emosional," dan terapis bantu mereka urus kebutuhan perencanaan jangka panjang.
Dan sebuah studi nemuin bahwa bimbingan keuangan bikin orang makin pintar ngatur uang, metrik kesehatan finansial seperti jumlah tabungan, tingkat utang, dan skor kredit membaik, serta perasaan percaya diri dan sejahtera secara finansial juga naik.
Pernikahan itu tentang kerja sama tim, bukan menghitung skor. Dan kalau soal uang, kemitraan paling sehat dibangun di atas keterbukaan, kejujuran, dan kepercayaan.
Jadi, apakah kamu lagi pacaran, tunangan, atau udah nikah puluhan tahun, menghindari obrolan uang itu bukan hal yang pintar. Ketidaksetiaan finansial nggak akan bisa sembunyi selamanya, dan memulai kemitraan dengan rahasia itu resep untuk dapat masalah jangka panjang.
Seperti kata Kamel, "Saya nggak akan tunangan sampe kamu benar-benar nyaman menggabungkan seluruh hidupmu, bukannya menggantungkan ini seperti hukuman atau hal yang harus diraih."
Gabung 200.000+ pembaca dan dapatkan cerita terbaik dari Moneywise serta wawancara eksklusifnya lebih dulu — wawasan jelas yang dikurasi dan dikirim tiap minggu. Langganan sekarang.
Di Moneywise, kami anggap sebagai tanggung jawab kami untuk produksi konten yang akurat dan terpercaya yang bisa diandalkan orang untuk buat keputusan finansial. Kami mengandalkan sumber yang diverifikasi seperti data pemerintah, catatan keuangan, dan wawancara ahli, serta menonjolkan laporan pihak ketiga yang kredibel.
Kami berkomitmen pada transparansi dan akuntabilitas, memperbaiki kesalahan dengan terbuka, dan patuh pada praktik terbaik industri jurnalisme. Untuk info lebih lanjut, lihat etika dan panduan editorial kami.
[1]. YouTube. “Make my wife build her half of our emergency fund?”
[2]. NEFE. “2 in 5 Americans admit to financial infidelity against their partner”
[3]. American Psychological Association. “Barriers and facilitators of relationship help-seeking Among low-income couples”
[4]. Kanas State University. “Researcher finds correlation between financial arguments, decreased relationship satisfaction”
[5]. Financial Therapist Association. “Find a financial therapist”
[6]. Consumer Financial Protection Bureau. “Financial coaching initiative: Results and lessons learned”
Artikel ini hanya menyediakan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat. Informasi ini diberikan tanpa jaminan apapun. Biasanya anak muda menghabiskan 3 jam, 18 menit setiap harinya untuk menonton video di YouTube. Itu datanya dari tahun 2022. Data ini menunjukkan kalau platform ini sangat penting untuk budaya dan hiburan bagi generasi ini.