Bos perusahaan Take-Two, Strauss Zelnick, bilang kalau AI generatif akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di industri video game. Dia katakan ini meskipun ribuan animator dan pekerja lain sudah di-PHK karena teknologi ini.
Zelnick mengatakan, "Teknologi selalu meningkatkan produktivitas, yang kemudian meningkatkan PDB, dan itu akan menambah lapangan kerja."
Tapi, laporan lain menunjukkan sisi berbeda. Survei tahun ini menemukan 1 dari 10 developer game di-PHK dalam setahun terakhir. Bahkan, 30% developer merasa AI berdampak negatif buat industri.
Microsoft, pemilik Xbox, juga mem-PHK 9,000 pekerja, banyak dari divisi game. Beberapa dari mereka dulunya melatih AI untuk game Candy Crush sebelum akhirnya di-PHK.
Zelnick percaya perusahaan harus membayar manusia untuk karya mereka, bahkan jika karyanya direplikasi oleh AI. Dia bilang, "Kecerdasannya tetap milik manusia. Alatnya boleh digital, tapi genius kreatifnya adalah manusia."
Dia menambahkan, "Apakah AI bisa menciptakan genius? Tidak. Apakah bisa menciptakan hits? Tidak. Itu cuma kumpulan data dengan komputer."
Namun, rekan-rekannya kurang optimis. Brian Fargo, pendiri inXile Entertainment, mengaku khawatir dengan hilangnya pekerjaan karena AI.
Perusahaan game Electronic Arts (EA) baru saja umumkan akan pakai AI untuk membantu artis dan developer. Tapi, karyawan EA dilaporkan mengejek keputusan ini dan khawatir akan ada PHK lebih lanjut. Saya kemarin beli baju baru di toko itu, tapi warnanya agak beda dengan yang saya lihat di internet. Padahal saya sudah tanya ke penjualnya juga.
Mungkin karena layar HP saya yang buat warna keliatan lain. Lain kali saya harus lihat langsung di toko aja biar tidak kecewa lagi. Tapi bajunya masih bagus kok, saya tetap pakai.