Angka-angka ini sangat besar sekali. Ambil contoh Sam Altman, CEO Open AI. Dia dilaporkan butuh 250 gigawatt listrik baru. Itu setara dengan setengah dari beban puncak listrik di Eropa! Listrik ini untuk menjalankan pusat data raksasa di AS dan di seluruh dunia pada tahun 2033.
Membangun pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik sebanyak itu dalam waktu dekat memang terlihat mustahil. "Apa yang OpenAI coba lakukan benar-benar bersejarah," kata Virun Sivaram, seorang pakar energi. Masalahnya, "saat ini, jaringan listrik kita tidak mungkin bisa menyediakan energi sebanyak itu untuk proyek-proyek AI dalam waktu yang cepat."
Tapi, Sivaram percaya Altman mungkin bisa mencapai tujuannya dengan cara yang beda. Sivaram juga adalah pendiri dan CEO Emerald AI, sebuah startup. "Saya mendirikannya langsung untuk menyelesaikan masalah ini," katanya. Bukan cuma masalah Altman, tapi masalah yang lebih besar untuk menghidupi semua pusat data AI.
Banyak orang pintar di teknologi yang mendukung perusahaan Sivaram. Perusahaannya didukung oleh Radical Ventures, NVentures (anak perusahaan Nvidia), dan orang-orang penting seperti Jeff Dean dari Google.
Premis Emerald AI adalah bahwa listrik yang dibutuhkan untuk pusat data AI sebenarnya sudah ada. Pusat data baru pun biasanya hanya kekurangan daya sesekali. "Jaringan listrik itu seperti jalan tol yang macet hanya beberapa jam dalam sebulan," kata Sivaram. Jadi, di kebanyakan tempat, jaringan listrik yang ada bisa menangani pusat data dengan mudah, kecuali di saat-saat permintaan sangat tinggi.
Tujuan Sivaram adalah menyelesaikan masalah di saat-saat langka ketika permintaan sangat tinggi itu. Caranya, menurut dia, tidak terlalu sulit. Beberapa pekerjaan AI bisa dihentikan sementara atau diperlambat, seperti melatih model untuk penelitian. Pekerjaan lain, seperti pertanyaan dari jutaan pengguna, tidak bisa dijadwal ulang tapi bisa dialihkan ke pusat data lain yang listriknya tidak sedang sibuk. Pusat data hanya perlu fleksibel seperti ini kurang dari 2% dari waktunya. Emerald AI ingin membantu mewujudkan teori ini. Hasilnya, kata Sivaram, akan besar: "Jika semua pusat data AI berjalan seperti ini, kita bisa mencapai tujuan global Sam Altman sekarang."
Sebuah penelitian dari Duke University sudah menguji konsep ini dan menemukan bahwa ini berhasil. Secara terpisah, Emerald AI dan Oracle mencoba konsep ini di hari yang panas di Phoenix dan mereka bisa mengurangi konsumsi listrik tanpa mengganggu komputasi AI. "Seperti bisa makan kue dan masih punya kue-nya juga," kata Sivaram.
Tidak ada yang tahu apakah rencana 250 gigawatt Altman akan jadi brilian atau gagal. Masa depan Emerald AI juga belum bisa dipastikan, meski kelihatan menjanjikan. Yang kita tahu pasti adalah tantangan besar melahirkan inovasi-inovasi yang tidak terduga — dan di era AI, kita harus siap untuk banyak hal seperti itu.
Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undangan.