Oleh Marco Aquino
LIMA (Reuters) – Pemerintah Peru berharap bisa meningkatkan investasi di bidang pertanian dengan mengurangi pajak penghasilan untuk perusahaan ekspor besar, kata menteri pertanian ke Reuters pada hari Senin.
Kongres Peru minggu lalu menyetujui undang-undang yang turunkan pajak penghasilan jadi 15% dari yang sekarang 29.5% untuk eksportir pertanian besar selama 10 tahun ke depan. Usaha menengah akan bayar pajak 1.5%, sementara usaha kecil dibebaskan dari pajak.
Peru perkirakan penjualan hasil pertanian akan lewati pertambangan, yang selama ini jadi mesin ekonomi negara, pada tahun 2050. Peru adalah produsen tembaga terbesar ketiga di dunia.
“Ini akan membantu menarik investasi,” kata Menteri Pertanian Ángel Manero dalam sebuah wawancara telepon, tentang undang-undang baru ini.
Negara itu mencatat ekspor pertanian senilai $12.8 miliar tahun lalu, dan Manero harap pengiriman buah yang meningkat bisa naikkan penjualan sampai sekitar $15 miliar pada tahun 2025.
Produk andalan ekspor pertanian Peru adalah blueberry, yang terutama diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa. Menteri Manero juga soroti kenaikan tajam penjualan anggur meja, alpukat, kakao, dan mangga.
Peru punya portofolio proyek irigasi publik-swasta senilai kurang lebih $24 miliar untuk memperluas area pertaniannya, terutama di pesisir negara, ke lebih dari 1 juta hektar. Manero bilang bahwa delapan proyek senilai $11 miliar sudah dimulai dari portofolio itu.
Manero catat bahwa pasar selanjutnya yang mau ditaklukkan adalah India, yang diperkirakan akan tandatangani perjanjian dagang bebas tahun ini. Peru minggu lalu umumkan kesepakatan dagang baru dengan Indonesia.
(Laporan oleh Marco Aquino; Disunting oleh Marguerita Choy)