Pertama Tucker Carlson, Kini Ted Cruz: Kaum Konservatif Soroti Prekaden ‘Sangat Berbahaya’ yang Diterapkan Ketua FCC

Setelah acara larut malam Jimmy Kimmel diberhenti sementara, politisi dan tokoh media konservatif mulai menyuarakan kekhawatiran tentang kebebasan berbicara.

Karena tekanan dari Federal Communications Commission (FCC), Disney’s ABC memberhentikan sementara acara Jimmy Kimmel Live! pada Rabu malam. Ini terjadi karena komentar Kimmel tentang pembunuhan aktivis konservatif Charlie Kirk.

Ketua FCC, Brendan Carr, mengatakan stasiun ABC bisa kena denda atau izin siarnya dicabut jika terus menyiarkan acara Kimmel. Dia juga bilang ke CNBC bahwa "kami belum selesai."

Meski beberapa konservatif mendukung tindakan ABC, yang lain seperti Senator Ted Cruz mengatakan FCC sudah terlalau jauh.

"Aku benci apa yang Jimmy Kimmel katakan. Aku senang dia dipecat," ujarnya di podcastnya. "Tapi, jika pemerintah ikut campur dan mau melarang media yang tidak mereka suka, itu akan berakhir buruk untuk kaum konservatif."

Cruz, yang mengepalai komite yang mengawasi FCC, menyebut komentar Carr sangat berbahaya. Dia memperingatkan bahaya jika pemerintah bisa mempengaruhi konten siaran.

"Bahaya sekali jika pemerintah bisa memutuskan mana ucapan yang mereka suka dan tidak suka, lalu mengancam mencabut izin siar. Sekarang mungkin terasa enak untuk mengancam Jimmy Kimmel, tapi jika nanti digunakan untuk membungkam semua konservatif di Amerika, kita akan menyesal," tambah Cruz.

Presiden Donald Trump, yang bilang FCC bisa meninjau ulang izin stasiun yang sering mengkritiknya, menyebut Carr adalah patriot. Dia tidak setuju dengan Senator Cruz.

Sementara itu, komentator politik konservatif Tucker Carlson juga mengkhawatirkan masalah sensor minggu ini.

"Kita harus berharap kerusuhan setelah pembunuhan Kirk tidak dipakai untuk memberlakukan undang-undang ujaran kebencian di negara ini. Percayalah, jika itu terjadi, tidak ada momen yang lebih tepat untuk pembangkangan sipil daripada itu," katanya.

MEMBACA  Yves Saint Laurent Jadi Brand Mewah Terpopuler Tahun Ini, Kalahkan Coach, Prada, dan Bottega Veneta: Sinyal Pergeseran Tren yang Nyata.

Tapi beberapa konservatif mendukung agar pemerintah punya kewenangan lebih besar untuk mengatur konten siaran.

Senator Cynthia Lummis mengatakan kepada Semafor bahwa izin siar dari FCC adalah sebuah hak istimewa, bukan hak mutlak.

"Di masa normal, Amandemen Pertama harus selalu menjadi hak utama. Hampir tidak boleh ada pembatasan. Tapi sekarang aku tidak merasa begitu. Budaya telah berubah, dan kita harus sadar akan hal itu," kata Lummis.

Anggota DPR Chip Roy mengatakan kepada NBC bahwa FCC benar untuk mempertanyakan izin siar jaringan penyiaran.

"Amandemen Pertama harus dilindungi dengan keras, tapi kita juga punya berbagai peraturan untuk izin FCC," ujarnya.