Banyak perusahaan besar seperti Amazon, Walmart, JPMorgan, dan Uber sudah mewajibkan karyawan untuk kerja di kantor lima hari seminggu. Perusahaan lain seperti Google, Apple, Meta, dan Microsoft juga mengharuskan tiga atau empat hari kerja di kantor.
Tapi para pekerja masih saja melawan aturan ini dengan datang terlambat, pulang lebih awal, melakukan “coffee badging,” dan mengambil snack kantor. Bahkan ada yang diam-diam kerja dari rumah padahal seharusnya di kantor. Tren ini disebut “hushed hybrid,” dan para manajer sering terlalu capek untuk menegakkan aturannya.
Sebuah studi baru dari peneliti di Harvard University, Brown University, dan University of California, Los Angeles (UCLA) menunjukkan bahwa pekerja sangat menghargai kerja remote. Rata-rata, mereka rela menerima pemotongan gaji sekitar 25% untuk bisa dapat pekerjaan yang sama tapi bisa dilakukan secara remote atau hybrid.
Sebagai contoh, jika seorang kandidat mendapat tawaran kerja $200,000 yang harus kerja di kantor, dan tawaran lain $150,000 yang boleh kerja remote, rata-rata kandidat yang mau kerja dari rumah akan memilih potongan gaji $50,000 itu.
Penemuan Baru dari Studi
Data survey dikumpulkan antara Mei 2023 dan Desember 2024. Studi ini menemukan bahwa perkiraan potongan gaji yang diterima pekerja adalah tiga sampai lima kali lebih besar dari perkiraan studi sebelumnya.
Studi lain dari LinkedIn bulan Mei menunjukkan hampir 40% pekerja Gen Z dan milenial mau menerima potongan gaji untuk dapat fleksibilitas kerja. Di semua generasi, angkanya adalah 32%.
Fleksibilitas Lebih Penting Daripada Uang
Laura Roman, seorang manajer perekrutan, menceritakan di LinkedIn bahwa salah satu kandidatnya rela menerima potongan gaji £7,000 (sekitar $9,300) untuk sebuah pekerjaan yang full remote.
“Bukan semua orang mampu menukar uang dengan fleksibilitas, tapi bagi yang mampu, ini menjadi pilihan yang mudah,” tulisnya.
Seorang pakar SDM juga mengatakan dia melihat kandidat rela menerima potongan gaji 5% sampai 15% sebagai penukar kerja remote.
Tapi, tidak semua orang setuju dengan ide ini. Seorang pengguna Reddit menulis, “Sama sekali tidak mau,” karena perusahaan justru menghemat banyak biaya ketika karyawan kerja dari rumah.
Apakah kamu mau menerima potongan gaji untuk bisa kerja remote?