Perjanjian Dagang AS-UE dengan Tarif 15% Sudah Dipertimbangkan tetapi Perlu Persetujuan Trump, Kata Diplomat

Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin UE Ursula von der Leyen akan melakukan pembicaraan penting di Skotlandia hari Minggu, bertujuan untuk mengakhiri perselisihan dagang transatlantik yang sudah berbulan-bulan, sementara negosiasi berlangsung hingga menit terakhir.

Trump mengatakan dia melihat peluang 50-50 untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa, yang menghadapi tarif AS sebesar 30% secara menyeluruh jika tidak membuat perjanjian dagang sebelum 1 Agustus—dengan peringatan dari Washington bahwa tidak akan ada perpanjangan.

Von der Leyen dan Komisi Eropa, yang bernegosiasi atas nama negara-negara UE, berusaha keras untuk menyelamatkan hubungan dagang senilai $1,9 triliun per tahun dalam barang dan jasa.

Menurut seorang diplomat UE yang diberi informasi sebelum pertemuan (jadwal pukul 16.30 waktu setempat), garis besar kesepakatan sudah ada setelah pembicaraan berlangsung hingga larut malam Sabtu—tapi masalah kunci masih perlu diselesaikan.

Dan tentu saja, keputusan akhir ada pada Trump.
“Kesepakatan politik sudah di meja—tapi butuh persetujuan dari Trump, yang ingin bernegosiasi hingga detik terakhir,” kata diplomat itu kepada AFP.

Proposal tersebut melibatkan tarif dasar sekitar 15% untuk ekspor UE ke AS—setara dengan yang didapat Jepang—dengan pengecualian untuk sektor penting seperti pesawat dan minuman keras, tapi tidak untuk wine.

Kesepakatan apapun harus disetujui oleh negara-negara anggota UE, yang duta besarnya sedang berkunjung ke Greenland dan diberi pembaruan oleh Komisi hari Minggu pagi. Mereka akan bertemu lagi jika ada kesepakatan.

Menurut diplomat UE itu, 27 negara pada dasarnya mendukung kesepakatan seperti yang direncanakan—sambil mengingat batasan negosiasi mereka.

Tarif Dasar

Pertemuan Trump-von der Leyen berlangsung di Turnberry, pantai barat daya Skotlandia, di mana presiden memiliki resor golf mewah. Dia menghabiskan banyak waktu di lapangan golf selama akhir pekan.

MEMBACA  8 Layanan dan Paket Makanan Vegan Terbaik (2025): Sudah Diuji, Dicicipi, dan Ditinjau

Trump, yang berusia 79 tahun, mengatakan Jumat dia berharap bisa membuat “kesepakatan terbesar” dengan UE.
“Saya pikir peluangnya 50-50,” kata presiden, menyebutkan hambatan di “mungkin 20 hal berbeda.”

UE berfokus pada kesepakatan untuk menghindari tarif besar yang akan memperburuk ekonomi mereka yang sedang lesu—sambil menyiapkan pembalasan sebagai opsi terakhir.

Dalam proposal yang dijelaskan ke AFP, UE berjanji akan meningkatkan pembelian gas alam cair AS, bersama dengan komitmen investasi lainnya.

Produk farmasi—ekspor utama Irlandia—juga akan kena tarif 15%, begitu pula semikonduktor. UE juga berhasil mendapatkan kompromi soal baja, yang memungkinkan kuota tertentu masuk ke AS sebelum tarif berlaku.

Pertanyaan di Sektor Otomotif

Terkena berbagai tarif sejak Trump kembali ke Gedung Putih, UE saat ini menghadapi tarif 25% untuk mobil, 50% untuk baja dan aluminium, serta tarif menyeluruh 10%—yang akan naik jadi 30% jika tidak ada kesepakatan.

Belum jelas bagaimana proposal ini akan memengaruhi tarif di industri otomotif, yang penting bagi Prancis dan Jerman, sementara produsen mobil sudah kewalahan dengan tarif yang ada.

Meski 15% jauh lebih tinggi dari tarif AS sebelumnya (rata-rata 4,8%), ini akan mencerminkan situasi saat ini, di mana perusahaan sudah kena tarif tambahan 10%.

Jika negosiasi gagal, negara-negara UE sudah menyetujui tarif balasan untuk barang AS senilai $109 miliar, termasuk pesawat dan mobil, yang akan berlaku bertahap mulai 7 Agustus. Brussels juga menyusun daftar layanan AS yang mungkin jadi target.

Negara seperti Prancis mengatakan UE tidak perlu takut menggunakan “senjata dagang”—undang-undang UE yang dirancang untuk melawan tekanan, termasuk membatasi akses ke pasar dan kontrak pemerintah.

Tapi langkah seperti itu akan meningkatkan ketegangan dengan Washington.

MEMBACA  Pelaku retail Inggris hadapi kuartal sulit dengan sentimen mencapai titik terendah dalam lima tahun.

Popularitas Menurun

Trump memulai kampanye untuk mengubah perdagangan AS dengan dunia dan berjanji akan mengenakan tarif hukuman ke puluhan negara jika tidak mencapai kesepakatan dengan Washington sebelum 1 Agustus.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan batas waktu 1 Agustus itu tetap dan tidak akan ada perpanjangan atau masa tenggang.

Tapi menurut jajak pendapat, publik AS tidak yakin dengan strategi Gedung Putih. Survei Gallup baru-baru ini menunjukkan tingkat persetujuan Trump turun jadi 37%—turun 10 poin sejak Januari.

Setelah berjanji “90 kesepakatan dalam 90 hari,” pemerintahan Trump sejauh ini baru mengumumkan lima, termasuk dengan Inggris, Jepang, dan Filipina.