Perawat Milenial Ini Pulang-Periksa 5.000 Mil dari Swedia untuk Bekerja di RS California. Ia Bekerja Delapan Hari Berturut-turut dan Menghasilkan Lebih dari 100 Dolar AS per Jam.

Dari magang sampai CEO, supercommuting udah lama jadi cara biar kerja sesuai sama hidup. Tapi satu perawat millennial ini nyeleneh banget ngejalanin tren ini.

Courtney El Refai mungkin tinggal di Swedia, tapi setiap enam minggu, wanita 32 tahun ini pulang-pergi kerja sejauh 5.300 mil ke rumah sakit di San Francisco sebagai perawat NICU.

Meski ada yang bilang ini gila, El Refai bilang semuanya worth it untuk pekerjaan impiannya. Dengan gaji lebih dari $100 per jam dan jadwal per diem, dia cuma perlu kerja empat shift delapan jam setiap empat minggu. Dengan cara menggabungkan shift-nya—kerja di akhir jadwal satu dan awal jadwal berikutnya—dia bisa menyelesaikan jam kerjanya cuma dalam beberapa hari, menghabiskan sekitar 10 hari di California sebelum pulang ke rumah.

“Perjalanannya memang sangat jauh, tapi bayangin punya libur enam minggu setelah kerja 10 hari, terus diulang seperti itu,” katanya di video TikTok yang udah dilihat lebih dari 500.000 kali.

Karena biaya hidup di Swedia lebih rendah dari Bay Area, dia bilang gajinya bisa buat bayar tagihan—ditambah tiket pesawat pulang-pergi seharga $450, katanya ke Business Insider. Lagipula, sejak suami dan anak perempuannya pindah ke Eropa bulan Desember lalu, dia bilang sekarang dia menikmati keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik.

“Rasanya kayak aku ibu rumah tangga, tapi tetep aja ibu bekerja…” kata El Refai. “Itu hal yang gak akan pernah diberikan sama pekerjaan jam 9 sampai 5.”

Peraturan RTO dan ‘job-hugging’ bisa bikin supercommuting makin naik daun

Supercommuter—biasanya orang yang bepergian lebih dari 90 menit buat kerja—bukan hal baru. Tapi karena pekerja pertimbangkan stabilitas, keluarga, dan biaya hidup dibanding rutinitas harian, fenomena ini malah makin tumbuh.

MEMBACA  Mendefinisikan ekstremisme akan membantu pemerintah Inggris 'memilih teman dengan bijak', kata Michael Gove

Pas pandemi, banyak orang pindah ke tempat yang lebih murah dan luas. Tapi, dengan peraturan kembali ke kantor sekarang berjalan, beberapa orang gak mau—atau gak bisa—pindahin keluarga mereka lagi. Jadi, mereka terima aja perjalanan jauh naik kereta, pesawat, atau mobil. Penelitian dari perusahaan kereta Inggris Trainline nemuin bahwa jumlah orang di Inggris yang menghabiskan lebih dari tiga jam buat perjalanan jadi dua kali lipat sejak sebelum pandemi.

Sementara itu, pasar kerja yang lebih ketat bikin pekerja lebih hati-hati buat berhenti kerja—hal yang disebut “job hugging.” Keengganan buat ganti peran itu juga bisa bikin orang tetap terikat sama kantor yang jauh, meski itu artinya perjalanan yang melelahkan.

Buat El Refai, pertukaran ini worth it. Dan diliat dari banyak yang suka video-videonya, dia percaya dia gak sendirian: “Aku rasa ada lebih banyak orang yang melakukan ini daripada yang disadari orang biasa.”

Fortune hubungi El Refai untuk komentar lebih lanjut.

Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan aplikasi untuk undangan.