Penyelenggara Olimpiade membuat Olimpiade Esports

Komite Olimpiade Internasional akhirnya merangkul permainan video.

Pada hari Selasa, IOC menyetujui pembentukan Olympic Esports Games, sesuatu yang telah dipertimbangkan serius oleh organisasi tersebut sejak tahun 2018. Suara bulat.

Keputusan tersebut tidak berarti bahwa Pac-Man dan Call of Duty akan menjadi bagian dari Olimpiade Musim Panas atau Musim Dingin, namun Olympic Esports Games akan menjadi acara terpisah, dengan edisi pertama diadakan pada tahun 2025 di Arab Saudi. Sekarang dimulailah kerja sama untuk memilih waktu acara tersebut, judul yang akan disertakan, proses kualifikasi untuk pemain, dan rincian tambahan.

“Ini benar-benar era baru bagi IOC,” kata Presiden IOC Thomas Bach dalam sebuah pernyataan. “Kami mengikuti kecepatan revolusi digital. … Ini adalah bukti lebih lanjut tentang daya tarik merek Olimpiade dan nilai-nilai yang dipegangnya di kalangan pemuda.”

Walaupun pembicaraan serius tentang menyertakan esport dalam Olimpiade tidak dimulai hingga 2018, ide tersebut telah diperbincangkan sejak lama. Pada tahun 2006, Ted Owen, pendiri Global Gaming League (salah satu organisasi permainan kompetitif pertama), memulai pembicaraan dengan pemerintah Tiongkok untuk memperkenalkan permainan video sebagai olahraga demonstrasi dalam Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing.

Upaya tersebut akhirnya tidak membuahkan hasil, namun menanamkan benih. Dan lonjakan cepat popularitas esport mendorong pejabat Olimpiade untuk mempertimbangkan kembali mereka agar Olimpiade tetap relevan bagi audiens yang lebih muda.

Esport mungkin terlihat tidak cocok untuk disertakan oleh IOC, bahkan dalam sebuah acara terpisah, namun banyak dari acara Olimpiade yang paling populer juga awalnya disambut dengan skeptisisme. Snowboarding baru ditambahkan pada tahun 1998. Dan ketika X Games semakin populer, Olimpiade menambahkan Big Air aerials dan slope-style skiing.

MEMBACA  Dokter Pemerintahan, Anwar Hafid Ahli dalam Membuat Pembangunan Desa Lebih Maju

Olimpiade esport kemungkinan tidak akan seperti turnamen pribadi, meskipun. Seperti yang dicatat oleh IOC pada tahun 2018, beberapa judul (seperti permainan aksi dan penembak) “tidak kompatibel” dengan nilai-nilai Olimpiade dan kelompok tersebut menyatakan kekhawatiran bahwa “industri tersebut didorong secara komersial” dibandingkan dengan tujuan “berbasis nilai” dari olahraga lainnya, klaim yang mungkin banyak ditemui kesalahan.

Itu berarti permainan aksi yang akrab kemungkinan tidak akan ditampilkan, sementara simulator olahraga yang tidak dikenal akan disorot, yang dapat mencegah para pemain terbaik dari olahraga tersebut untuk bersaing.

Newsletter yang Direkomendasikan: Newsletter Fortune Next to Lead adalah bacaan wajib untuk generasi berikutnya pemimpin C-level. Setiap hari Senin, newsletter menyediakan strategi, sumber daya, dan wawasan ahli yang diperlukan untuk mengklaim posisi paling didambakan dalam bisnis. Langganan sekarang. Daftar gratis.