Oleh Mimosa Spencer dan Tassilo Hummel
PARIS (Reuters) – Kering, pemilik Gucci, melaporkan penurunan pendapatan kuartalan sebesar 15% pada Selasa, tidak memenuhi ekspektasi pasar. CFO mereka menyatakan akan menaikkan harga lagi di AS untuk mengatasi tarif.
Penjualan di kuartal kedua mencapai 3,7 miliar euro ($4,3 miliar), turun 15% secara komparatif, lebih buruk dari perkiraan analis UBS yang memprediksi penurunan 13%. Gucci, penyumbang utama keuntungan grup, mencatat penjualan 1,46 miliar euro, turun 25% dari tahun lalu.
Grup Prancis yang dikendalikan keluarga miliarder Pinault ini menghadapi tekanan investor untuk memulihkan performanya setelah dua tahun penurunan penjualan dan mengurangi hutang.
Hutang bersih Kering per Juni adalah 9,5 miliar euro, turun dari 10,5 miliar di akhir tahun lalu, sebagian besar karena penjualan properti. Mereka juga mengurangi jaringan toko dan berencana menutup hingga 80 toko pada 2025.
Saham Kering telah turun sekitar 60% dalam 24 bulan terakhir. Bulan lalu, mereka mengumumkan mantan CEO Renault, Luca de Meo, akan jadi CEO baru mulai September.
De Meo akan menghadapi tantangan merestrukturisasi grup sektor mewah yang sedang lesu, sebagian karena permintaan lemah di China dan inflasi yang tekan belanja di tempat lain.
“Kami sudah mulai bekerja dengannya agar bisa langsung bergerak cepat,” kata Armelle Poulou, CFO Kering, dalam panggilan pendapatan.
Tarif baru 15% untuk ekspor Uni Eropa ke AS—pasar utama tempat Kering memperoleh lebih dari 20% penjualannya—akan jadi tantangan tambahan.
“Dampak tarif bisa kami kelola dengan baik,” kata Poulou.
Merek Kering, termasuk Saint Laurent, Bottega Veneta, dan Balenciaga, sudah menaikkan harga global, terutama di AS. Poulou menyebut mereka mengambil pendekatan hati-hati, memperhatikan sentiment konsumen.
“Mungkin ada kenaikan harga kedua di musim gugur,” katanya.
(Pelaporan oleh Tassilo Hummel. Penyuntingan oleh Mimosa Spencer dan Mark Potter)