Penghasilan Tinggi Tak Lagi Cukup: Gaji Ratusan Juta pun Hidup Dari Gaji ke Gaji Saat Harga Melambung

Banyak orang kira gaji besar bisa bikin hidup tenang. Tapi, untuk banyak orang Amerika, gaji itu cuma cukup untuk bertahan sampai gajian berikutnya.

Laporan baru dari Goldman Sachs bilang, bahkan orang yang penghasilannya tinggi juga susah bayar tagihan. Seperempat pekerja yang gajinya lebih dari $100,000 per tahun hidup dari gaji ke gaji. Yang mengejutkan, persentasenya naik jadi 41% untuk yang penghasilan $300,000 sampai $500,000, dan 40% untuk yang penghasilannya di atas $500,000.

Penulis laporan itu nulis, sebagian besar orang berpenghasilan tinggi juga melaporkan hidup dari gaji ke gaji. Ini menunjukkan bahwa biaya hidup yang mahal, utang, dan gaya hidup yang meningkat bisa menghabiskan tabungan, berapapun penghasilannya.

Kedengarannya aneh, tapi coba lihat berapa biaya hidup sekarang. Goldman memperingatkan bahwa bahkan orang berpenghasilan tinggi terjebak dalam “pusaran keuangan”. Perumahan, biaya anak, dan kesehatan memakan sebagian besar gaji mereka. Mereka memperkirakan pada tahun 2033, 55% pekerja AS akan hidup dari gaji ke gaji.

Ini penjelasan dari statistik yang mengejutkan ini, dan apa yang bisa dilakukan orang agar bisa hidup sesuai kemampuannya.

Bagi banyak orang berpenghasilan tinggi, uang sekarang bukan untuk rasa aman, tapi untuk pamer. Ekonom menyebutnya “perbandingan sosial”, yaitu tekanan untuk mengikuti gaya hidup teman-teman yang terlihat sukses di Instagram. Tekanan ini tidak hilang meski penghasilan naik, malah ikut naik.

Sekarang juga lebih gampang kehilangan rasa realitas. Kredit mudah, platform bayar-nanti, dan pengiriman hari yang sama bikin kita tidak merasa mengeluarkan uang. Data Goldman menunjukkan orang berpenghasilan tinggi lebih mudah punya utang yang tidak terlihat karena mereka bisa dapat kredit lebih banyak.

MEMBACA  Petugas pembangunan mental dari 28 negara bergabung dengan APCS 2025

Laporan itu bilang, dampaknya pada tabungan pensiun mungkin adalah berkurangnya kontribusi, meningkatnya kemungkinan berhenti menabung, atau pensiun yang tertunda. Efek ini bisa dirasakan oleh semua orang, tidak peduli berapa penghasilannya.

Cerita Berlanjut

Masalahnya bukan cuma inflasi. Tapi inflasi plus ekspektasi: Saat penghasilan naik, gaya hidup juga naik. Rumah lebih besar berarti cicilan dan pajak properti lebih tinggi. Mobil lebih bagus berarti asuransi dan perawatan lebih mahal. Sekolah swasta, tim travel, langganan streaming, dan latte $7 semua diam-diam menambah pengeluaran bulanan.

Ini disebut “lifestyle creep”: sabotase keuangan diam-diam yang bikin orang yang penghasilannya $250,000 merasa masih “kelas menengah”. Dan dengan biaya kebutuhan pokok yang naik cepat – perumahan sekarang menghabiskan sekitar setengah dari penghasilan rata-rata – bahkan rumah tangga kaya merasa tidak punya sisa uang.

Harga bahan makanan naik banyak, sewa terus melonjak, dan premi asuransi untuk kesehatan, mobil, sampai rumah juga naik. Ditambah lagi suku bunga kartu kredit dan KPR yang naik, tidak heran banyak orang berpenghasilan tinggi merasa hampir bangkrut.

Baca lebih lanjut: Robert Kiyosaki memperingatkan ‘Depresi Besar’ akan datang ke AS — dengan jutaan orang Amerika menjadi miskin. Tapi dia bilang 2 aset ‘uang mudah’ ini akan bawa ‘kekayaan besar’. Cara ikut sekarang.

Laporan Goldman menunjukkan banyak orang berpenghasilan tinggi mengambil tabungannya atau berhenti setor 401(k) untuk menutupi biaya gaya hidup. Mereka tidak miskin, tapi mereka kelebihan beban – dan itu tempat yang berbahaya untuk jangka panjang.

Ujian sebenarnya bukan berapa banyak yang kamu hasilkan, tapi berapa banyak yang bisa kamu simpan. Hidup sesuai kemampuan bukan tentang kekurangan; tapi tentang kontrol. Mulai dengan lacak ke mana uangmu pergi setiap bulan. Kamu mungkin kaget melihat berapa banyak “kebutuhan” yang sebenarnya tidak perlu. Setelah tahu bocornya di mana, buat batasan yang jelas dan otomatiskan tabungan pensiun dan darurat dulu, baru bangun gaya hidup dari sisa uangnya.

MEMBACA  Tekanan Pasar Kedelai pada Hari Senin

Cara lain: hentikan “lifestyle creep”. Ketika dapat kenaikan gaji, jangan langsung ganti mobil atau pindah ke lingkungan lebih mahal. Biarkan tabunganmu yang tumbuh. Tujuannya bukan hidup hemat. Tapi hidup bebas, tanpa perlu setiap gaji hanya untuk bertahan hidup.

Apakah kamu penghasilannya $60,000 atau $600,000, kunci stabilitas keuangan sama: belanjakan kurang dari yang kamu hasilkan dan investasikan sisanya. Orang berpenghasilan tinggi mungkin punya lebih banyak nol di gajinya, tapi matematikanya sama — dan mengabaikannya bisa ubah rumah tangga terkaya jadi cerita hidup dari gaji ke gaji.

Bergabunglah dengan 200,000+ pembaca dan dapatkan cerita terbaik Moneywise dan wawancara eksklusif — informasi jelas yang dikurasi dan dikirim mingguan. Berlangganan sekarang.

Kami hanya menggunakan sumber yang diverifikasi dan pelaporan pihak ketiga yang kredibel. Untuk detailnya, lihat etika dan panduan editorial kami.

Goldman Sachs (1); University of Illinois Urbana-Champaign (2); NPR (3), (6); WSJ (4), (7); USA Today (5); CBS News (8)

Artikel ini awalnya muncul di Moneywise.com dengan judul: Even six-figure earners are living paycheck to paycheck as prices soar — why a high income doesn’t cut it anymore

Artikel ini hanya memberikan informasi dan tidak boleh diartikan sebagai nasihat. Informasi ini diberikan tanpa jaminan apapun.