Pengembangan klinis global terhadap kandidat antiviral Dengue akan dimulai, Hyundai Bioscience berusaha memenangkan izin penggunaan darurat.

Perusahaan bioteknologi Korea Selatan, Hyundai Bioscience, mengumumkan pada tanggal 15 April bahwa mereka akan melakukan uji klinis global yang bertujuan untuk mengobati semua serotipe infeksi virus Dengue. CEO Oh Sang-gi menyatakan bahwa cara pokok untuk mengatasi demam Dengue adalah dengan mengonsumsi obat antivirus yang efektif untuk keempat serotipe virus Dengue tersebut pada tahap awal infeksi virus.

Untuk mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA), perusahaan ini berencana untuk melakukan uji klinis di berbagai wilayah seperti Amerika Tengah/Selatan dan Asia Tenggara. Setelah pandemi COVID-19 berhasil diredam, jumlah orang yang didiagnosis dengan demam Dengue semakin meningkat, yaitu sekitar 3,58 juta di Amerika, sekitar tiga kali lipat dari tahun sebelumnya, serta sekitar 8.200 di Thailand dan 18.000 di Malaysia.

Meskipun demikian, saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk demam Dengue, yang pertama kali dikonfirmasi pada tahun 1953. Oleh karena itu, obat antivirus spektrum luas yang efektif untuk semua virus yang ditularkan oleh nyamuk diperlukan untuk mengobati demam Dengue dan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk serupa. Hyundai Bioscience berhasil mengembangkan formulasi berbasis niclosamide untuk mengobati demam Dengue dengan tingkat konsentrasi obat di atas 50% penghambatan virus (IC50), yang juga dapat digunakan untuk virus Zika, Chikungunya, dan Yellow fever.

Perusahaan ini berencana untuk melakukan studi klinis di Amerika dan Asia Tenggara dengan tujuan mendapatkan izin penggunaan darurat. Hyundai Bioscience juga berencana untuk merancang uji klinis untuk menguji pasien yang terinfeksi dengan serotipe virus Dengue dan virus yang ditularkan oleh nyamuk lainnya, termasuk Zika dan Chikungunya. CEO Hyundai Bioscience USA, Kim Kyung-il, menyatakan bahwa kesuksesan studi klinis di masa depan dapat menyebabkan pemberian izin penggunaan darurat sebagai antivirus Dengue pertama di dunia.

MEMBACA  McDonald's akan memperpanjang makanan bernilai $5, laporan Bloomberg News oleh Reuters.