Beberapa karyawan Canva yang dulu dan sekarang akan menjadi jutawan dalam semalam. Hal ini terjadi setelah perusahaan pembuat software desain itu meluncurkan penjualan saham karyawan yang menilai perusahaan seharga $42 miliar minggu ini.
Perusahaan yang berbasis di Sydney ini didirikan oleh pasangan miliader Australia, Cliff Obrecht dan Melanie Perkins. Mereka mengatakan penjualan saham karyawan “sudah sangat oversubscribed,” yang menunjukan kepercayaan investor pada kinerja perusahaan, menurut pernyataan yang dirilis Kamis.
Dalam sebuah email untuk staf pada Rabu, Obrecht yang juga COO perusahaan, bilang karyawan yang eligible bisa jual saham mereka sampai $3 juta. Harga per sahamnya adalah $1,646.14. Kesempatan ini datang saat pendapatan tahunan Canva mencapai $3.3 miliar.
Putaran pendanaan terbaru ini dipimpin oleh Fidelity Management and Research Co., yang sudah jadi pemegang saham, dan investor baru seperti J.P. Morgan Asset Management.
“Putaran ini sudah sangat oversubscribed, yang merupakan bukti dari kerja keras tim kami dan dampak Canva di seluruh dunia,” kata Obrecht. “Permintaan yang besar dari investor baru dan lama adalah tanda kepercayaan pada momentum kami.”
Marcus Bodet, pendiri B.I.G. Capital, bilang penjualan saham ini “signifikan” karena memungkinkan karyawan dapat uang tunai lebih cepat dari biasanya.
“Biasanya, karyawan harus menunggu dan tidak bisa cairkan saham langsung,” kata Bodet. “Dengan kondisi pasar untuk talenta AI terbaik, ini pasti bisa membantu menarik dan mempertahankan talenta terbaik.”
Canva menyatakan punya 240 juta pengguna aktif bulanan, dan 27 juta di antaranya bayar untuk pakai produknya.
Valuasi perusahaan $42 miliar berarti kekayaan Obrecht dan Perkins sekarang mendekati $20 miliar, menurut Australian Financial Review. Sebelumnya, pasangan ini adalah orang terkaya keenam di Australia.
Menurut data real-time Forbes, kekayaan bersih mereka mencapai $11.6 miliar. Mereka telah berjanji untuk menyumbang lebih dari 80% saham mereka ke Canva Foundation untuk amal.
Kemungkinan IPO Canva di tahun 2026
Para ahli bilang semua tanda menunjukan Canva akan IPO di tahun 2026. Investor sudah lama duga Canva akan go public.
Pendiri ESO Fund Scott Chou bilang penawaran tender seperti ini sering terjadi akhir-akhir ini karena kurangnya aktivitas IPO dan M&A. Figma, yang baru saja IPO sukses, juga adakan tender $12.5 miliar di tahun 2024 sebelum go public.
“Yang penting, tender Canva nilai perusahaannya lebih tinggi dari valuasi publik Figma sekarang,” kata Chou.
Chou bilang tender seperti Canva menandakan bisnis yang kuat dan sedang tumbuh menuju exit.
“Di sisi lain, ini juga menunjukan IPO mungkin tidak akan terjadi sampai awal atau pertengahan 2026, karena perusahaan jarang adakan tender tepat sebelum go public,” kata Chou. “Bagaimanapun, ini adalah pertanda baik untuk Canva dan mungkin perusahaan sedang menuju IPO di 2026.”
Memperkenalkan Fortune Global 500 2025, ranking definitif untuk perusahaan terbesar di dunia. Jelajahi list tahun ini.