Laporan Tesla untuk kuartal ketiga tahun 2025 menunjukkan hasil yang bagus. Mereka berhasil mengirimkan rekor jumlah mobil baru, yaitu 497,099 kendaraan. Penjualan baterai energi juga mencapai rekor tertinggi. Pendapatannya naik menjadi sekitar $28.1 miliar.
Tapi, keuntungan perusahaan tetap tertekan. Hal ini karena persaingan harga dan banyak orang yang buru-buru beli mobil listrik sebelum keringanan pajak di AS habis bulan September. Karena itu, harga saham Tesla turun sedikit.
Hasil Q3 2025
- Pengiriman Kendaraan: 497,099 unit (rekor baru).
- Produksi: 447,450 unit.
- Pendapatan: Sekitar $28.1 miliar.
- Keuntungan per Saham (EPS): Sekitar $0.50, lebih rendah dari tahun lalu.
Banyak pembeli di AS mempercepat pembelian mereka sebelum insentif pajak berakhir, yang membantu hasil di Q3 tapi mungkin buat permintaan di Q4 jadi lebih lemah.
Performa Tiap Bisnis
- Otomotif: Model 3 dan Model Y dominan penjualan. Tapi, margin keuntungan masih kecil.
- Energi: Penjualan baterai penyimpanan energi mencapai 12.5 GWh (rekor tertinggi). Bisnis ini punya margin yang lebih baik.
- Layanan Lain: Tidak ada angka detail, tapi bisnis ini tumbuh seiring dengan bertambahnya mobil Tesla di jalan.
Keuntungan dan Margin
Meski pendapatannya tinggi, tekanan pada keuntungan masih ada. Pendapatan bersih dilaporkan turun sekitar 37% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini karena margin di bisnis mobil masih kecil.
Pandangan ke Depan
Manajemen Tesla akan memberikan detail lebih lanjut. Para analis memperhatikan bagaimana permintaan mobil listrik setelah berakhirnya keringanan pajak. Fokus jangka panjang Tesla tetap pada pengembangan AI, mobil swakemudi (FSD), dan layanan Robotaxi.
Peringatan Musk Sebelumnya
CEO Elon Musk sudah pernah memperingatkan bahwa Tesla mungkin menghadapi beberapa kuartal yang sulit. Ini karena habisnya insentif pajak dan permintaan yang kembali normal. Dia juga menyebutkan bahwa teknologi otonom Tesla terus dikembangkan.