Pemilik perusahaan kemasan makanan di Omaha bilang bisnisnya dirugikan oleh petugas imigrasi federal yang menyerbu pabrik dan menangkap lebih dari separuh pekerjanya.
Penyerbuan terjadi meskipun perusahaan sudah ikuti sistem pemerintah untuk memverifikasi status legal pekerja, kata pemilik Gary Rohwer.
Glenn Valley Foods sekarang hanya beroperasi 30% karena kesulitan cari pekerja baru, ujar Rohwer di luar pabrik.
Ditanya soal perasaannya, dia jawab, "Saya sangat kesel, Bu, karena kami disuruh pakai e-verify, dan selama ini kami taat. Aku kaget."
"Kami sudah lakukan semuanya," tambahnya.
E-Verify adalah sistem online dari Departemen Keamanan AS untuk cek status legal pekerja. Tapi sistem ini mudah dibohongi pakai dokumen palsu.
Rohwer bilang perusahaannya jadi korban karena ada yang pakai identitas curian buat bypass E-Verify. Petugas federal bilang sistem ini "rusak".
Tapi itu tak bantu perbaiki kerugian perusahaan, kata Rohwer.
"Saya harap pemerintah AS kasih solusi jelas ke perusahaan cara rekrut pekerja legal. Titik," tegasnya.
Lebih dari 70 orang ditangkap saat razia. Salah satunya dari Honduras dilaporkan serang petugas.
Razia ini terjadi saat Presiden Donald Trump gencarkan kebijakan imigrasi ketat. Ribuan tentara dikirim ke Los Angeles untuk tangani protes.
Di Omaha, banyak warga turun demo setelah razia. Beberapa sekolah dan toko tutup karena ketakutan.
"Semua waspada nunggu apa yang terjadi," kata Roger Garcia, ketua dewan kabupaten. "Ada banyak kecemasan."
Ekonomi Omaha bisa melemah karena ini, lanjutnya.
Istri Garcia punya tante yang ditangkap ICE, tapi belum tahu di mana ditahan.
Razia bertepatan dengan pelantikan walikota baru Omaha, John Ewing. Dia kecam aksi federal tapi tak mau spekulasi soal waktu razia.
Kepala polisi Omaha, Todd Schmaderer, tegas bahwa polisi lokal tak akan urus status imigrasi warga.
"Misi kami keamanan publik, bukan imigrasi. Korban harus berani lapor," katanya.
Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com.