Pemecatan Trump dan Rusaknya Kepercayaan Kukuhkan Sikap Demokrat Terhadap Shutdown

Presiden Donald Trump memerintahkan pemecatan permanen pada hari Jumat saat pemerintah sedang tutup. Taktik keras ini membuat para Demokrat semakin tidak percaya pada Partai Republik dan bisa memperpanjang kebuntuan yang sudah jadi yang keempat terpanjang dalam sejarah AS.

Senator Patty Murray, seorang Demokrat senior, mengkritik keras pemecatan yang diumumkan oleh kepala anggaran Trump, Russell Vought. Dia bilang itu ilegal dan “bukan hal baru” dari pemerintahan yang sudah sering mengabaikan hukum.

“Jangan ada yang takut pada penjahat ini,” katanya dengan marah. “Cara buka pemerintah lagi adalah dengan kompromi, konsep sederhana yang dimengerti semua orang Amerika — ancaman apa pun tidak akan mengubah itu.”

Kebuntuan ini adalah gejala paling jelas dari kurangnya niat baik di Capitol Hill. Sejak Trump kembali berkuasa, dia sering mengesampingkan Demokrat dengan perintah eksekutif, seperti memerintahkan pemecatan massal dan memotong anggaran miliaran dolar. Kongres yang dikontrol Partai Republik juga sering mengabaikan Demokrat.

Demokrat melihat perang anggaran ini sebagai kesempatan pertama mereka untuk punya pengaruh. Mereka fokus pada biaya kesehatan, masalah yang penting bagi pemilih menjelang pemilu.

“Mereka tidak bisa terima harus berurusan dengan kami,” kata Senator Brian Schatz dari Hawaii. “Ini bikin mereka marah. Tapi ini bukan tentang perasaan kita. Ini tentang premi asuransi yang naik dua kali lipat untuk 24 juta orang.”

Partai Republik menuduh usaha Demokrat cuma opportunisme politik, demi memuaskan basis liberal mereka yang ingin melawan Trump.

“Masalah kepercayaan itu cuma alasan untuk perilaku buruk mereka,” kata Senator Republik Markwayne Mullin. Dia bilang Trump ingin buat kesepakatan tentang kesehatan, “tapi kami tidak akan negosiasi untuk buka pemerintah.”

MEMBACA  Menilai Pemulihan dan Potensi Pertumbuhan Flagstar Financial (FLG)

Tapi Demokrat bilang mereka tidak percaya pemimpin Partai Republik dan Trump akan menepati janji tentang kesehatan tanpa dipaksa. Mereka minta negosiasi dulu sebelum setuju buka pemerintah, termasuk perpanjangan subsidi premi asuransi yang akan habis bulan Januari.

“Masalahnya, ketika penasihat Gedung Putih menyebut partai kami organisasi teroris, kami harus anggap mereka tidak ingin buat kesepakatan,” kata Schatz.

Senat sudah gagal tujuh kali atasi filibuster Demokrat. Mereka akan coba lagi hari Selasa.

Ketua DPR Mike Johnson mengirim anggota DPR pulang tanpa batas waktu untuk tekan Demokrat, yang justru bikin Demokrat semakin marah, apalagi para pegawai pemerintah tidak dibayar.

Pada hari Jumat, Vought menulis di akun X-nya: “Pemecatan sudah mulai.”

Beberapa senator moderat dari kedua partai mencoba negosiasi untuk akhiri kebuntuan ini, tapi belum berhasil.

Demokrat yang waspada bilang mereka sudah pernah dibohongi sebelumnya. Pengalaman itu dan masalah lainnya membuat kepercayaan hancur. “Ini sangat merusak,” kata Senator Chris Coons.

Pernyataan dari pemerintahan Trump yang sering berubah-ubah dan bertentangan juga bikin Demokrat semakin keras kepala. Lorong-lorong Capitol penuh dengan pertengkaran partisan dan konferensi pers dimana kedua pihak saling menyalahkan.

Pemimpin Republik memperingatkan bahwa program untuk wanita dan anak miskin bisa kehabisan uang karena filibuster Demokrat. Demokrat bilang program itu terancam karena Partai Republik dan Trump lebih memilih tutup pemerintah daripada lindungi kesehatan jutaan orang.

Schumer menunjukkan jajak pendapat bahwa lebih banyak pemilih menyalahkan Partai Republik dan Trump, dan publik mendukung kuat perpanjangan subsidi kesehatan. Sebagian besar penerima subsidi itu justru tinggal di negara bagian yang dimenangkan Trump.

Di luar tuntutan kesehatan, Demokrat punya alasan lain untuk tidak percaya janji Partai Republik. Mereka bertanya kenapa harus setuju pada RUU anggaran yang dinegosiasikan tanpa mereka. Trump dan Vought mengklaim punya hak untuk motong anggaran tanpa persetujuan Kongres.

MEMBACA  Pilihan Solid untuk Portofolio Penghasilan Pasif di 2025

Biasanya dalam sejarah, Demokrat yang akhirnya menyerah. Tapi kali ini mereka menjadikan isu kesehatan sebagai prioritas, dan ini memperlihatkan perpecahan di kalangan Partai Republik.

Sementara itu, beberapa anggota Partai Republik, termasuk Marjorie Taylor Greene, mulai bicara tentang menghapus aturan 60 suara di Senat agar bisa buka pemerintah tanpa dukungan Demokrat. Banyak yang khawatir langkah ini bisa berbahaya untuk Partai Republik di masa depan.

Ketua DPR Mike Johnson mengkhawatirkan bahwa menghapus filibuster suatu hari bisa memberi kekuatan pada kelompok sosialis. Tapi dia akui ide itu sedang dibahas.

“Masalah tutup pemerintah ini sudah keterlaluan,” katanya.