Perusahaan Tesla (TSLA) yang terkenal dengan mobil listrik dan kecerdasan buatan (AI), sekarang sedang banyak dibicarakan karena fitur “Full Self-Driving” (FSD). Tetapi, survei terbaru menunjukkan bahwa fitur FSD ini mungkin malah membuat orang jadi kurang tertarik, bukannya menambah permintaan.
Situasi ini terjadi saat Tesla sendiri sedang mengalami krisis identitas. Dulu mereka pemimpin di industri mobil listrik, tapi sekarang penjualan globalnya menurun dan ada saingan kuat seperti BYD. Ditambah lagi, banyak yang meragukan rencana mereka untuk mobil otonom. Dengan penjualan di Eropa yang jatuh dan citra merek yang lebih buruk dari tahun lalu, bulan September 2025 bisa jadi titik balik yang penting untuk saham TSLA.
Tesla berkantor pusat di Austin, Texas. Perusahaan ini tidak hanya bikin mobil listrik, tapi juga produk penyimpanan energi, panel surya, dan perangkat lunak AI. Nilai pasarnya masih sangat tinggi, di atas satu triliun dolar. Namun, pertumbuhan mereka sekarang lebih bergantung pada kesuksesan proyek FSD dan bisnis energinya, bukan dari penjualan mobil saja.
Harga saham TSLA sangat tidak stabil, berubah-ubah antara $209.64 dan $488.54 dalam 52 minggu terakhir. Ini menunjukkan bahwa perasaan investor tentang inovasi Tesla sering berubah-ubah. Performa ini jauh lebih buruk dibandingkan kenaikan 17% yang dicapai oleh indeks S&P 500 tahun ini.
Tesla masih dihargai dengan nilai yang sangat tinggi. Rasio harga terhadap pendapatannya (P/E) adalah 277x, jauh lebih tinggi dari perusahaan sektor lainnya. Mereka juga tidak membagikan dividen, tetapi memilih untuk berinvestasi besar-besaran dalam fasilitas pelatihan AI, pengembangan model baru, dan pabrik di luar negeri.
Hasil keuangan Tesla untuk kuartal kedua 2025 menunjukkan penurunan. Pendapatannya turun 12% menjadi $22.5 miliar karena pengiriman mobil lebih sedikit dan harga jual rata-rata yang menurun. Pendapatan dari divisi energinya juga turun 7%.
Satu pencapaian simbolis di kuartal ini adalah uji coba kecil sistem robotaxi di Austin. Tesla berhasil mengirimkan sebuah Model Y secara otonom ke depan pintu pelanggan. Ini adalah langkah awal dari revolusi robotaxi yang sudah lama dijanjikan oleh Elon Musk.
Para analis di Wall Street semakin terbelah mengenai masa depan Tesla. Dari 42 analis, ada 12 yang merekomendasikan “Beli Kuat”, 18 “Tahan”, dan 10 “Jual Kuat”. Harga target konsensus mereka adalah $299.28, yang sedikit lebih rendah dari harga saham sekarang. Meskipun banyak yang antusias dengan perangkat lunak dan AI Tesla, angka keuangannya saat ini menunjukkan bahwa butuh waktu lama untuk bisa menghasilkan keuntungan yang signifikan. Layanan robotaxi masih dalam tahap pengembangan awal, sementara FSD masih menghadapi banyak rintangan peraturan dan kepercayaan dari konsumen.