Pekerja Menyerah pada Tangga Korporat: Bekerja Lembur demi Hidup Layak dan Benci Pikiran Jadi Bos

Pekerjaan 9-to-5 yg dulu stabil semakin jarang ditemui. Karyawan sulit berkembang di ekonomi yg sulit, dan sedikit yg ingin meraih sukses korporat seperti dulu.

Lebih dari setengah pekerja (61%) anggap ide “pekerjaan tetap” cuma mitos, termasuk 72% Gen Z, menurut laporan dari perusahaan Checkr. Sekitar 42% responden, dan lebih dari setengah Gen Z (52%), punya pekerjaan sampingan—bukan karena mau, tapi gaji sekarang ga cukup untuk kebutuhan finansial.

“Bagi perusahaan, ini saatnya bertindak,” kata David Patterson dari Checkr di blognya. “Di masa kerja ganda jadi kebutuhan, perusahaan yg bantu stabilitas finansial karyawan bisa dapat loyalitas lebih.”

Jangan kira tekanan finansial bikin karyawan semangat jadi bos. Mayoritas (76%) ga tertarik jadi pemimpin karena isu burnout dan politik kantor—80% Gen X dan 76% milenial setuju. Sekitar 61% anggap naik jabatan udah ketinggalan zaman, terutama Gen Z (65%) dan milenial (62%).

Tapi, karyawan tetap cari makna di pekerjaan. Sekitar 45% rela gaji lebih rendah asal kerja sesuai nilai mereka dan ada ruang berkembang—terutama Gen Z (52%) dan milenial (46%).

“Perusahaan harus paham pekerja sekarang cari lebih dari sekadar jabatan—mereka mau kerja bermakna, berkembang, dan budaya yg punya tujuan,” tulis laporan itu.

Brit Morse
[email protected]

**Kilasan HR:**

– Pabrik di Nebraska tawarkan stasiun kerja ergonomis dan ga wajib shift malam untuk tarik pekerja. Wall Street Journal

– Seseorang menggugat Workday karena algoritma AI-nya diduga diskriminatif setelah lamaran ditolak 100+ kali. Wall Street Journal

– Peluang kerja di bidang komputer science menurun karena AI, padahal dulu dianggap karier menjanjikan. The Atlantic

**Berita Singkat:**

– CEO JPMorgan Chase bilang perusahaan masih butuh bakat muda meski pasar kerja sulit. —Preston Fore

MEMBACA  Jakarta dan Kuala Lumpur Jalin Kemitraan Kota Kembar

– Dana Social Security bakal habis lebih cepat, dan generasi muda yg paling terdampak. —Alicia Adamczyk

– COO LinkedIn percaya tangga karier belum sepenuhnya rusak untuk lulusan baru. —Massimo Marioni

*Artikel ini versi web dari CHRO Daily. Daftar untuk dapatkan gratis di inbox.*