Buka kunci bulletin White House Watch secara gratis
Panduan Anda tentang apa arti pemilihan presiden AS 2024 bagi Washington dan dunia
Beberapa pejabat senior administrasi Trump dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Greenland minggu depan saat pulau Arktik yang diidamkan oleh presiden AS tersebut sedang dalam pembicaraan untuk membentuk pemerintahan baru dan mengadakan pemilihan lokal.
Mike Waltz, penasihat keamanan nasional AS, Usha Vance, istri wakil presiden JD Vance, dan sekretaris angkatan darat dan energi akan melakukan perjalanan ke Greenland dalam apa yang disebut sebagai “kunjungan pribadi” dari Kamis hingga Sabtu, menurut orang-orang yang mengetahui perjalanan tersebut.
Sumber yang akrab dengan kunjungan tersebut mengkonfirmasi bahwa Waltz dan sekretaris energi Chris Wright akan mengunjungi Pangkalan Angkasa Pituffik, instalasi militer AS di Greenland. Pejabat Denmark dan Greenland telah mengatakan bahwa mereka terbuka untuk peningkatan kehadiran AS di pulau tersebut, tetapi tidak untuk diambil alih.
Perjalanan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat Greenland dan Denmark, karena kunjungannya datang menjelang pemilihan lokal dan hanya beberapa minggu setelah pemungutan suara di parlemen pulau tersebut, yang merupakan bagian dari Denmark.
Presiden AS Donald Trump telah beberapa kali menyatakan keinginan untuk mendapatkan pulau Arktik tersebut, bahkan menolak untuk menyingkirkan penggunaan kekuatan militer untuk mengambil alih dari sekutu Nato yang lain. Putra tertua Trump, Donald Jr, juga melakukan perjalanan ke pulau tersebut dalam “kunjungan pribadi” pada bulan Januari.
Mette Frederiksen, perdana menteri Denmark, bereaksi dengan kekecewaan terhadap kunjungan AS yang baru, mengatakan bahwa hal itu tidak bisa “dilihat secara independen dari pernyataan publik” yang dibuat oleh Trump dan pejabat lainnya.
“Di Kerajaan [Denmark], kami ingin berkerjasama dengan Amerika. Tetapi itu harus dan seharusnya menjadi kerjasama berdasarkan nilai-nilai kedaulatan dan saling menghormati antara negara dan bangsa. Ini adalah sesuatu yang kami serius pertimbangkan,” katanya.
Trump dan pejabat AS lainnya telah memuji hasil pemilihan parlemen Greenland, tampaknya menyamakan preferensi pemilih untuk partai pro-kemerdekaan dengan dorongan untuk menjadi Amerika. Tetapi jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 6 persen warga Greenland yang ingin bergabung dengan AS dan 85 persen menentangnya sepenuhnya.
Semua pemimpin partai-partai saat ini yang diwakili di parlemen pulau itu mengutuk perilaku Trump sebagai “tidak dapat diterima”.
Aaja Chemnitz, seorang anggota parlemen Greenland di parlemen Denmark, mengatakan kepada televisi Denmark bahwa kunjungan tersebut merupakan “gangguan yang tidak tepat waktu” dalam politik pulau tersebut begitu dekat dengan pemilihan.
“Semua orang yang mencoba campur tangan, tetapi tidak bagian dari masyarakat Greenland, harus menjauh. Kami berada pada titik waktu dalam sejarah Greenland yang sangat menantang karena kami begitu dipengaruhi oleh apa yang terjadi di luar negeri,” katanya.
Martin Lidegaard, mantan menteri Denmark dan anggota parlemen oposisi saat ini, mengatakan kunjungan tersebut melanggar batas dari apa yang dapat diterima baik untuk Denmark maupun Greenland. “Sekarang akan sangat penting bagi Denmark dan Greenland untuk tetap bersatu,” tambahnya.
Disarankan
Kantor Usha Vance mengkonfirmasi bahwa dia akan melakukan perjalanan dengan putranya “dan delegasi Amerika Serikat . . . untuk mengunjungi situs-situs bersejarah, mempelajari warisan Greenlandic, dan menghadiri Avannaata Qimussersu, balapan kereta anjing nasional Greenland”.
Organisasi di balik kompetisi kereta anjing tersebut mengatakan kepada media Greenlandic bahwa mereka telah menerima sejumlah besar uang namun dirahasiakan dari konsulat AS di Nuuk, ibu kota Greenland.