Pasar Global Terjun Bebas Imbas Shutdown AS dan Keraguan Suku Bunga The Fed

Saham di Asia pagi ini turun dan pasar Eropa juga sedikit turun. Futures AS sedikit turun sebelum bel dibuka, setelah kemarin S&P 500 turun 0.28%. Analis bilang ini karena pemerintah AS tutup, dan tidak ada solusinya yang terlihat. Bahkan, beberapa orang sekarang pikir The Fed mungkin tidak akan turunkan suku bunga dua kali lagi tahun ini.

Ini bukan kekacauan, tapi situasinya tidak bagus: S&P 500 turun 0.28% kemarin dan futures pagi ini datar saja—artinya pedagang tidak semangat untuk naikkan harga pasar. Sementara itu, pasar di Asia juga melemah. Indeks CSI 300 China tutup turun hampir 2% setelah pemerintah umumkan kontrol ekspor ketat untuk bahan logam langka. Kontrol ini akan menyulitkan perusahaan teknologi AS yang butuh bahan itu untuk chip semikonduktor, dan juga perusahaan China yang mensuplainya.

Nikkei 225 di Jepang juga turun setelah pemerintah kehilangan mitra koalisinya.

Di Eropa, indeks Stoxx 600 dan FTSE 100 Inggris sama-sama sedikit turun di awal perdagangan.

Suasana di Wall Street juga jadi negatif. Tutupnya pemerintah AS sekarang kelihatannya akan lama, tidak sebentar. Menurut Polymarket, lebih dari 90% pedagang taruhan bahwa tutupnya akan berakhir tanggal 15 Oktober atau lebih lambat.

Seorang analis dari Deutsche Bank bilang, shutdown yang sudah hari ke-10 ini tidak bantu perbaiki suasana. Kekhawatirannya, semakin lama terjadi, dampak ekonominya akan semakin buruk karena banyak pekerja yang tidak terima gaji.

Shutdown ini juga akan sedikit naikkan angka pengangguran, kata Pantheon Macroeconomics.

Perasaan negatif ini makin kuat dengan dirilisnya notulen rapat The Fed. Isinya menunjukkan bahwa anggota Fed mungkin tidak terlalu ingin memotong suku bunga dua kali lagi tahun ini, berbeda dari perkiraan Wall Street. (Pedagang saham suka ketika suku bunga turun karena uang yang murah biasanya naikkan harga saham).

MEMBACA  BMW berharap margin laba tahun penuh berada di bagian bawah target 6-7%

Beberapa pejabat Fed memberi pernyataan yang berbeda-beda tentang kebijakan moneter.

Macquarie setuju, berdasarkan notulen rapat, para pejabat Fed tidak terlalu mendukung pemotongan suku bunga di pertengahan September. Dengan saham naik, emas melonjak, dan kondisi kredit perusahaan yang masih ketat, kemungkinan potongan suku bunga The Fed pada 29 Oktober—yang sekarang 96%—tampaknya terlalu tinggi. Seharusnya kemungkinannya hanya sekitar 50-75%.

Ke depan, Pantheon mencatat bahwa ketika anggota FOMC diganti tahun depan, anggota baru mungkin akan lebih ‘hawkish’ (enggan turunkan suku bunga) daripada anggota yang digantikan.

Berikut cuplikan kondisi pasar sebelum bel dibuka di New York pagi ini:
* Futures S&P 500: Turun sedikit.
* STOXX Europe 600: Turun 0.2%.
* FTSE 100 Inggris: Turun 0.14%.
* Nikkei 225 Jepang: Turun 1.01%.
* CSI 300 China: Turun 1.97%.
* KOSPI Korea Selatan: Naik 1.73%.
* Nifty 50 India: Naik 0.51%.
* Bitcoin: Bertahan di $121.4K.

Fortune Global Forum akan kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Anda bisa apply untuk undangannya.