Ada banyak hal untuk menjaga hubungan yang sehat dan bahagia, tapi bagaimana hubunganmu memengaruhi kesehatan emosional juga penting. Penelitian menunjukkan bahwa hubungan pribadi adalah sumber utama orang merasa hidup mereka berarti—definisi peneliti tentang bagaimana orang “mengerti, memahami, atau melihat pentingnya hidup mereka.” Tapi belum jelas apa dalam hubungan yang bantu orang temukan makna.
Sebuah studi terbaru memberi jawaban: Riset dari McGill University, diterbitkan di Journal of Personality and Social Psychology, menunjukkan bahwa pasangan yang punya pandangan dunia sama (sepaham tentang dunia) merasakan lebih sedikit ketidakpastian dan lebih menemukan arti hidup.
Peneliti melakukan lima studi pada hampir 1.300 dewasa di AS dan Kanada, mengumpulkan data dari tugas lab, survei online, dan eksperimen. Mereka uji hipotesis bahwa merasa punya realitas bersama dengan pasangan mengurangi keraguan tentang lingkungan, yang kemudian tingkatkan makna dalam kerja dan hidup. Misalnya, pekerja kesehatan selama pandemi COVID-19 dan orang kulit hitam saat demo Black Lives Matter melaporkan merasa lebih pasti dan hidup lebih berarti ketika pasangan mereka paham dunia seperti mereka.
“Pendekatan kami beda dari penelitian sebelumnya tentang bagaimana hubungan bikin hidup bermakna, yang biasanya fokus pada rasa memiliki atau dukungan,” kata penulis utama dan psikolog M. Catalina Enestrom dalam siaran pers. “Kami ingin tahu apakah berbagi pikiran, ide, dan kekhawatiran tentang dunia dengan pasangan bisa tingkatkan makna hidup dengan mengurangi keraguan.”
Seperti apa membangun realitas bersama dengan pasangan
Menurut studi, punya persepsi realitas yang sama dengan pasangan bantu buat duniamu terasa nyata sekaligus menguatkan pandanganmu. Semakin banyak pengalaman bersama pasangan, semakin dekat kamu bisa memiliki pandangan dunia yang sama.
“Saat pasangan kumpulkan pengalaman, perasaan, tujuan, dan kenangan bersama, mereka bikin realitas bersama yang lebih luas,” kata John Lydon, profesor psikologi di McGill University. “Ini beda dengan hanya merasa dekat atau didukung. Bukan cuma ‘pasanganku mengertiku,’ tapi ‘kami mengerti.'”
Enestrom bilang realitas bersama bisa muncul dari pengalaman atau pemahaman yang sama.
“Misalnya, saat pasangan nonton film horor bersama dan keduanya takut, itu bikin realitas bersama,” katanya. “Tapi realitas bersama ga harus dari pengalaman sama. Salah satu pasangan bisa cerita stres, dan jika pasangannya paham, itu juga bisa bikin realitas bersama.”
Semakin banyak realitas bersama yang dikumpulkan, semakin besar kemungkinan kamu dan pasangan punya pemahaman dunia yang sama, jelasnya. Saat pasangan jadi lebih dekat lewat realitas bersama, peneliti juga lihat rasa hidup lebih bermakna—yang menurut penelitian bisa bantu lebih kuat hadapi masalah, lebih bahagia, dan lebih sehat.