Pekan ini, dalam panggilan dengan para CHRO dari perusahaan Fortune 500, seorang eksekutif bingung karena timnya meminta dia untuk membuktikan ROI (Return on Investment) dari investasi AI-nya.
Ternyata, dia tak sendirian. Laporan terbaru dari MIT menunjukan bahwa 95% perusahaan tidak melihat dampak yang terukur pada keuangan mereka dari AI, meski sudah menghabiskan banyak uang.
Namun, Ruchi Kulhari, seorang kepala HR di Unisys, mengatakan bahwa menanyakan soal ROI adalah pertanyaan yang salah, setidaknya untuk saat ini. Dia bilang, jika AI benar-benar bekerja, hasilnya akan terlihat dalam tingkat retensi karyawan, keahlian baru yang mereka pelajari, dan pada akhirnya, pendapatan perusahaan.
Alih-alih menanyakan ROI, pemimpin seharusnya bertanya apakah mereka siap untuk menantang cara lama dan memberdayakan karyawan mereka untuk berubah, kata Teuila Hanson dari LinkedIn. "Kamu tidak bisa cuma menaburkan AI di atas struktur yang sudah ada dan berharap metrik akan naik," katanya.
Acara Fortune Brainstorm Tech juga dimulai hari ini di Park City, Utah. Jangan lupa untuk cek podcast baru kami, Titans and Disrupters of Industry, yang menampilkan wawancara eksklusif dengan Julie Sweet dari Accenture.
Sekitar Meja (Ringkasan berita HR)
- Anak-anak sekarang bisa belajar keterampilan seperti mengoperasikan forklift di kamp musim panas, sebagai persiapan untuk karier yang stabil. Bloomberg
- CEO Amazon, Andy Jassy, mengubah budaya perusahaannya dengan memantau penggunaan telepon karyawan. Business Insider
- Pekerja sekarang lebih memilih untuk bertahan di pekerjaan mereka saat ini karena takut akan pasar kerja, fenomena ini disebut "job hugging". Wall Street Journal
Watercooler (Semua yang perlu kamu tau dari Fortune)
- Karyawan muda Gen Z melaporkan tingkat "keputusasaan" yang lebih tinggi dibandingkan karyawan yang lebih tua.
- Sewa kantor di Manhattan hampir kembali ke level sebelum pandemi berkat peraturan kembali ke kantor (RTO).
- Lulusan tanpa pengalaman kerja berbondong-bondong mengambil gelar bisnis tertentu untuk bersaing di pasar kerja.