Perusahaan teknologi Amerika, Nvidia, dan perusahaan Jepang Fujitsu, setuju untuk bekerja sama dalam pengembangan kecerdasan buatan. Kerjasama ini akan memakai chip komputer Nvidia untuk membuat robot pintar dan inovasi-inovasi lainnya.
CEO Nvidia Jensen Huang bilang bahwa revolusi industri AI sudah dimulai. Dia berkata, "Membangun infrastrukturnya sangat penting untuk Jepang dan dunia." Saat mengumumkan hal ini, Huang memeluk CEO Fujitsu di atas panggung.
Saham Fujitsu naik 3% pada hari Jumat.
Huang juga mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang bisa memimpin dunia dalam bidang AI dan robotik.
Kedua perusahaan akan bekerja sama untuk membangun apa yang mereka sebut "infrastruktur AI." Sistem ini akan menjadi dasar untuk berbagai penggunaan AI di masa depan, seperti di bidang kesehatan, manufaktur, lingkungan, dan layanan pelanggan. Mereka berharap infrastruktur AI untuk Jepang bisa selesai pada tahun 2030.
Awalnya, sistem ini akan dibuat khusus untuk pasar Jepang dengan memanfaatkan pengalaman Fujitsu. Tapi nanti mungkin akan dikembangkan secara global. Sistem akan menggunakan GPU Nvidia, yang penting untuk AI.
Para eksekutif tidak memberikan rincian proyek spesifik atau jumlah investasi. Tapi, kolaborasi dengan perusahaan robotik Yaskawa Electric disebut sebagai salah satu contoh yang mungkin. Menurut mereka, AI akan terus berkembang dan belajar.
Fujitsu dan Nvidia sudah pernah bekerja sama di bidang AI sebelumnya, misalnya untuk mempercepat manufaktur dengan digital twins dan robotik untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di Jepang.
CEO Fujitsu mengatakan mereka menggunakan pendekatan yang berpusat pada manusia agar Jepang tetap kompetitif. Dia berkata, "Melalui kolaborasi dengan Nvidia, kami bertujuan menciptakan teknologi baru dan membantu menyelesaikan masalah sosial yang lebih serius."