Nokia Investasi Rp 63 Triliun untuk Kembangkan Jaringan Berbasis AI di AS

Perusahaan Nokia sudah umumkan rencana untuk investasi $4 miliar di Amerika Serikat. Uang ini akan dipakai untuk riset, pengembangan, dan pabrikasi. Fokusnya adalah membangun infrastruktur konektivitas yang siap untuk AI di banyak area jaringan.

Investasi dari perusahaan Finlandia ini adalah bagian dari ekspansi jangka panjang. Ini juga dilakukan setelah mereka akuisisi perusahaan Infinera dari AS dengan harga $2,3 miliar pada Februari 2025.

Dari total itu, $3,5 miliar akan dipakai untuk kegiatan riset dan pengembangan. Investasi ini diharapkan bisa memajukan teknologi jaringan, termasuk untuk pusat data, sistem penting, solusi pertahanan, dan integrasi AI.

Sebanyak $500 juta dialokasikan untuk pabrikasi dan R&D di negara bagian Texas, New Jersey, dan Pennsylvania. Menurut Nokia, dana ini akan memperkuat kemampuan produksi dalam negeri untuk peralatan jaringan.

Ruang lingkupnya termasuk pekerjaan di otomatisasi, jaringan tahan kuantum, produksi semikonduktor, dan riset ilmu material lanjutan. Ini melanjutkan investasi sebelumnya dari Nokia dan Infinera.

Presiden dan CEO Nokia Justin Hotard berkata bahwa teknologi Nokia sangat penting untuk infrastruktur jaringan kritikal saat ini. Investasi yang diperluas ini akan bantu perkuat kapasitas negara untuk menghadirkan konektivitas yang dioptimalkan AI.

Kehadiran Nokia di AS juga terus berlanjut melalui Bell Labs di New Jersey, yang telah berkontribusi banyak pada perkembangan teknologi.

Pengumuman ini bersamaan dengan restrukturisasi perusahaan dan pembaruan strategi yang dijelaskan di Capital Markets Day 2025. Perusahaan menyederhanakan model operasinya menjadi dua segmen: Infrastruktur Jaringan dan Infrastruktur Seluler.

Mereka menargetkan laba operasi tahunan antara €2,7 miliar dan €3,2 miliar pada tahun 2028. Prioritasnya termasuk mempercepat kemajuan dalam teknologi AI dan cloud, serta mengembangkan konektivitas seluler termasuk untuk 6G.

MEMBACA  Keuntungan JPMorgan Mengungguli Perkiraan karena Pemulihan Wall Street; Meningkatkan Proyeksi Pendapatan Bunga