Para komandan teratas Iran memperingatkan Israel pada hari Minggu bahwa negara itu akan menghadapi serangan yang lebih besar jika melakukan pembalasan terhadap serangan drone dan misil semalam, menambahkan bahwa Washington telah diberitahu untuk tidak mendukung tindakan militer dari sekutunya tersebut.
“Respons kami akan jauh lebih besar daripada tindakan militer malam ini jika Israel melakukan pembalasan terhadap Iran,” kata kepala staf angkatan bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri kepada TV negara, menambahkan bahwa Tehran telah memperingatkan Washington bahwa setiap dukungan terhadap pembalasan Israel akan berakibat pada penargetan basis militer AS.
Komandan Pasukan Garda Revolusi Islam elit, Hossein Salami, juga memperingatkan bahwa Tehran akan melakukan pembalasan terhadap setiap serangan Israel terhadap kepentingan, pejabat, atau warga negaranya.
Israel melaporkan kerusakan yang cukup kecil dan membuka kembali wilayah udaranya setelah Iran meluncurkan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap wilayah Israel, sementara Amerika Serikat mengatakan akan membahas respons diplomatik dengan kekuatan besar pada hari Minggu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah negaranya akan meraih kemenangan setelah militer mengatakan telah menembak jatuh hampir semua dari lebih dari 300 drone dan misil yang diluncurkan oleh Iran dalam eskalasi tajam konflik di Timur Tengah.
Serangan Tehran pada Sabtu malam, diluncurkan setelah serangan udara yang diduga dilakukan oleh Israel terhadap kompleks kedutaan besar Iran di Damaskus pada 1 April yang menewaskan perwira Garda Revolusi Islam elit, meningkatkan ancaman konflik regional yang lebih luas.
Iran telah mengandalkan proxy-proxy di seluruh region untuk menyerang target-target Israel dan AS sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok militan Palestina Hamas dalam perang Gaza dengan Israel, yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun banyak upaya mediasi.
“Kami mengintersep, kami menolak, bersama-sama kita akan menang,” tulis Netanyahu di X.
Militer Israel mengatakan angkatan bersenjatanya telah menembak jatuh lebih dari 99% drone dan misil Iran dan sedang mendiskusikan opsi tindak lanjut.
Saluran TV Israel Channel 12 mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan akan ada “respon signifikan” terhadap serangan tersebut.
Perang di Gaza, yang dimulai setelah serangan oleh Hamas yang didukung Iran pada 7 Oktober, telah meningkatkan ketegangan di region tersebut, meluas ke Lebanon dan Suriah, dan menarik tembakan jarak jauh ke target-target Israel dari sejauh Yaman dan Irak.
“PENGARAHAN KE ESKALASI”
Sekutu kekuatan Iran terkuat di region tersebut, grup Syiah Lebanon Hezbollah – yang telah saling bertukar tembakan dengan Israel sejak perang Gaza dimulai – mengatakan pada Minggu dini hari bahwa mereka telah menembakkan roket ke sebuah pangkalan militer Israel.
Drone juga dilaporkan diluncurkan terhadap Israel oleh grup Houthi Yaman yang mendukung Iran, yang telah menyerang jalur pelayaran di sekitar Laut Merah untuk menunjukkan solidaritas dengan Hamas, perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Bentrokan-bentrokan tersebut kini mengancam untuk berubah menjadi konflik terbuka langsung yang melibatkan Iran dan sekutu-sekutunya di region tersebut melawan Israel dan pendukung utamanya, Amerika Serikat. Kekuatan regional Mesir mendesak “kewaspadaan maksimal”.
Juru bicara militer utama Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyebut tindakan Iran “sangat serius”, mengatakan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di televisi bahwa mereka “mendorong region ini ke arah eskalasi”.
Iran meluncurkan puluhan misil dari darat ke Israel, termasuk lebih dari 10 misil jelajah, dan sebagian besar diintersep di luar perbatasan Israel, kata Hagari.
Salvo Iran menyebabkan kerusakan ringan pada satu fasilitas militer Israel, katanya.
Militer Israel mengatakan mereka tidak menyarankan penduduk untuk bersiap-siap untuk mencari perlindungan, merevisi peringatan sebelumnya dalam sinyal yang tampaknya menandakan berakhirnya ancaman tersebut.
DEWAN KEAMANAN PBB AKAN BERTEMU
Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan atas apa yang disebutnya serangan Israel terhadap kompleks kedutaan yang menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi, termasuk dua komandan senior. Tehran mengatakan serangannya adalah hukuman atas “kejahatan Israel”. Israel tidak mengkonfirmasi maupun membantah tanggung jawab atas serangan konsulat tersebut.
“Jika rezim Israel membuat kesalahan lain, respons Iran akan jauh lebih berat,” kata misi Iran ke PBB, memperingatkan AS untuk “menjauh”. Namun, mereka juga mengatakan bahwa Iran sekarang “menganggap masalah tersebut selesai”.
Presiden AS Joe Biden, yang berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan dia akan mengadakan pertemuan pemimpin dari Kelompok Tujuh ekonomi besar pada hari Minggu untuk mengkoordinasikan respons diplomatik terhadap apa yang dia sebut sebagai serangan Iran yang berani.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Amerika tidak mencari konflik dengan Iran tetapi tidak akan ragu untuk bertindak untuk melindungi pasukan AS dan mendukung pertahanan Israel.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan untuk bertemu pada pukul 4 sore (2000 GMT) pada hari Minggu setelah Israel meminta agar mengutuk serangan Iran dan menetapkan Garda Revolusi sebagai organisasi teroris.
Fars, agensi berita Iran mengutip sumber yang mengatakan Tehran sedang memperhatikan Yordania, yang mungkin menjadi sasaran berikutnya dalam kasus adanya langkah-langkah yang mendukung Israel.
Israel dan Lebanon mengatakan mereka menutup wilayah udara mereka pada Sabtu malam. Israel membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 0430 GMT pada hari Minggu, kata otoritas bandara mereka. Yordania, yang terletak di antara Iran dan Israel, telah siapkan pertahanan udara untuk mengintersep drone atau misil yang melanggar wilayahnya, kata dua sumber keamanan regional.
Yordania mengatakan pada hari Minggu mereka mengintersep benda terbang yang masuk ke wilayah udaranya pada Sabtu malam.
Warga di beberapa kota Yordania mengatakan mereka mendengar aktivitas udara yang intens.
Suriah, sekutu Iran, mengatakan mereka telah meningkatkan sistem pertahanan udara mereka di sekitar ibu kota dan basis-basis besar, kata sumber militer di sana.
Uni Eropa, Britania Raya, Jepang, Republik Ceko, Denmark, Prancis, Meksiko, Belanda, dan Norwegia mengutuk serangan Iran.