Navan Melaju dengan IPO di Tengah Penutupan, Bidik Valuasi Rp100 Triliun

Perusahaan manajemen perjalanan bisnis Navan, yang dulunya dikenal sebagai TripActions, telah mengajukan dokumen IPO terbaru ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada hari Jumat. Ini dilakukan meskipun pemerintah federal sedang tutup.

Navan melanjutkan prosesnya di bawah peraturan SEC baru. Peraturan ini memperbolehkan perusahaan yang mau go public, yang terjebak karena shutdown, untuk mengajukan informasi terbaru seperti jumlah saham dan harganya. Dokumen mereka akan otomatis disetujui dalam 20 hari tanpa diperiksa staff. Setelah dokumennya efektif, Navan bisa mulai roadshow-nya. Tapi, aturan ini tidak berarti staff nggak bisa nanya atau minta revisi nantinya.

Navan menolak berkomentar ke TechCrunch tentang dokumen IPO terbarunya.

Banyak yang pikir shutdown ini akan memperlambat pasar IPO yang baru aja membaik. Meski ada aturan baru ini, banyak perusahaan tetap lebih milih dapat lampu hijau dari staff SEC daripada lanjut sendiri, kata beberapa sumber ke Bloomberg. Jadi, dunia teknologi akan memperhatikan bagaimana langkah Navan ini berhasil.

Dokumen terbaru Navan menunjukkan rencana perusahaan untuk jual 30 juta saham, dengan investor dalam menjual tambahan 7 juta saham. Harganya ditentukan di range $24 sampai $26. Di harga tertinggi, perusahaan bisa mengumpulkan lebih dari $960 juta dan bernilai $6,45 miliar. Navan didukung oleh Lightspeed, Andreessen Horowitz, Zeev Ventures, dan Greenoaks.

Menurut dokumen terbaru, Navan menghasilkan pendapatan $613 juta dalam 12 bulan terakhir (naik 32%), dengan kerugian sebesar $188 juta.

MEMBACA  Prakiraan Saham Simon Property Group, Inc. (SPG)