Para eksekutif memberikan banyak pertanyaan ke manajemen. Dari awal, "kami sudah kasih peringatan yang cukup supaya pimpinan, terutama di tingkat dewan, sadar akan resiko ini," kata seorang eksekutif senior.
Dari mana datangnya 9 juta orang yang akan tinggal di The Line? Seberapa cepat mereka bisa datang? Apa pembangunan dan produksi bisa mulai dengan cepat? Apa tingkat impor yang diperlukan akan buat ekonomi kepanasan? Bagaimana kalau harga minyak turun, dan menghabiskan sumber uang utama Arab Saudi? Bagaimana jika bahan-bahan yang diperlukan tidak bisa ditemukan? Dan apakah negara Teluk itu benar-benar punya keahlian ilmu dan teknis untuk melakukan rencana besar ini?
Tapi tekanan untuk menyelesaikan proyek tidak berhenti-henti. Dewan mengharapkan CEO untuk "bergerak dengan sangat cepat," kata eksekutif senior itu. "Tanggal-tanggal sudah diberikan ke putra mahkota tentang apa yang bisa dicapai, tapi tanpa detail cara mencapainya," kata manajer desain senior. Kalau tanggal itu tidak tercapai, itu akan memalukan. "Di situlah ketegangan tumbuh."
Staf juga "dipaksa untuk berbohong tentang jadwal dan biaya untuk mewujudkan visi ini," tambah mereka.
Apa yang tersisaThe Line — atau setidaknya awalnya — sudah bisa dilihat dari luar angkasa. Gambar satelit memperlihatkan pekerjaan galian dan terowongan untuk sistem rel, "tulang punggung" yang menghubungkan The Line ke Bandara Internasional Neom, membentang sejauh 150km — dari pantai sampai ke pegunungan Hejaz.
Di sebuah lembah antara dua barisan pegunungan, pekerjaan perataan tanah untuk bandara dan landasannya terlihat. "Seperti gaya Neom biasanya, ada gunung di ujung landasan yang harus diledakkan," kata arsitek seniornya. Pekerjaan konstruksi sekarang berhenti baik untuk tulang punggung maupun bandaranya. Tidak ada target baru untuk bandara yang ditetapkan.
Pondasi untuk modul pertama The Line — mungkin tiang pondasi terbesar yang pernah dibuat manusia — juga terlihat, menunggu untuk menyangga gedung berpenghuni terbesar di dunia, jika itu benar-benar terwujud. Desa Qayal, yang dulunya beberapa kilometer dari "marina tersembunyi", sudah diratakan. Lima belas anggota suku Huwaitat yang protes pengusiran mereka dikirim ke penjara, beberapa sampai 50 tahun, dan tiga lainnya dihukum mati, menurut pengamat hak asasi manusia.
Di marina, penggalian sampai akhir tahun lalu sudah mengeluarkan 100 juta meter kubik tanah, setara dengan 40 Piramida Agung Giza. Kapal akan mengaksesnya melalui kanal yang menjorok lebih dari satu kilometer ke daratan dari pantai.
Chandelier, gedung kantor terbalik yang digantung di lengkungan besar di atas marina, tetap ada dalam rencana. Tapi Neom tidak lagi berniat untuk menempatkan kantor pusatnya di sana. Wakil CEO Neom Rayan Fayez bulan lalu mengakui bahwa anggaran proyek "berubah setiap hari", dan menambahkan bahwa ini saat yang tepat untuk "menilai ulang apa yang berhasil dan apa yang tidak."
Dengan tujuan sekarang hanya membangun tiga dari 20 modul yang awalnya direncanakan, ambisi untuk fase pertama The Line hanyalah bayangan dari yang dulu. Satu orang yang kenal proyek ini bilang pekerjaan intinya sudah berhenti, dan usaha sekarang fokus untuk menyelesaikan beberapa bangunan kecil di sekitar marina. Beberapa pekerjaan penimbunan sebelumnya sudah ditutup dengan pasir.
"Menurut gue sebagai eksperimen pemikiran, bagus," kata seorang ahli perencanaan kota yang kerja di Arab Saudi. "Tapi jangan bangun eksperimen pemikiran."