Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tiba di Britania Raya pada hari Selasa untuk kunjungan kenegaraan yang kedua kalinya. Dia ditemani oleh CEO-ceo teknologi dari AS yang berjanji untuk investasi senilai $42.3 miliar untuk proyek AI di Inggris.
Investasi ini dari perusahaan besar seperti Microsoft, Google, Nvidia, dan OpenAI adalah bagian dari ‘Tech Prosperity Deal’ senilai £31 miliar. Tujuannya adalah untuk membangun infrastruktur AI Inggris, mendanai proyek pusat data dan chip komputer.
Sebagian besar investasi ini datang dari Microsoft, yang mengumumkan rencana untuk menghabiskan hampir $30 miliar dalam empat tahun ke depan. Ini adalah investasi terbesar perusahaan di luar AS dan terpisah dari proyek Stargate yang lebih kecil dari OpenAI di Inggris.
Inti dari rencana Microsoft adalah membangun superkomputer di Essex yang akan mempunya lebih dari 23,000 GPU. Mereka bekerjasama dengan perusahaan infrastruktur AI Inggris, Nscale. CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan proyek ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi Inggris sebanyak 10% dalam hanya lima tahun.
Microsoft mengatakan $15.5 miliar akan digunakan untuk investasi modal seperti pusat data, dan $15.1 miliar lagi untuk operasi mereka di Inggris. Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan mereka sudah punya kontrak dan sudah beli listrik yang dibutuhkan untuk pusat data baru mereka.
Google juga berjanji investasi $6.8 miliar untuk penelitian dan infrastruktur AI, termasuk pusat data AI baru senilai $1 miliar yang akan dibuka minggu ini. Mereka juga akan memberikan lebih banyak dana untuk penelitian di Google DeepMind, lab AI mereka yang markasnya tetap di London.
CEO DeepMind Demis Hassabis mengatakan investasi ini menunjukkan kekuatan kerjasama antara AS dan Inggris.
Perusahaan chip Nvidia juga berjanji untuk memberikan hingga £11 miliar untuk membangun infrastruktur AI terbesar dalam sejarah Inggris. Mereka berencana membangun “pabrik AI” baru di Inggris dan bekerjasama dengan Nscale untuk membangun pusat data dengan hingga 300,000 GPU Grace Blackwell di seluruh dunia, termasuk 60,000 yang akan dipasang secara fisik di Inggris.
Selain itu, Nvidia juga berekspansi ke komputasi kuantum dengan bekerjasama dengan Oxford Quantum Circuits dan meluncurkan pusat penelitian dengan techUK.
Pemerintah Inggris telah menunjuk zona pertumbuhan AI baru di bagian timur laut negara itu yang diharapkan bisa menciptakan lebih dari 5,000 lapangan kerja dan menarik miliaran modal swasta.
Proyek Stargate UK dari OpenAI akan dimulai dengan 8,000 GPU pada tahun 2026 dan kemudian ditingkatkan menjadi 31,000. CEO OpenAI Sam Altman mengatakan inisiatif ini akan mempercepat terobosan ilmiah dan produktivitas. Akademi OpenAI baru juga bertujuan untuk melatih ulang 7.5 juta pekerja pada tahun 2030.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa dengan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia dari Inggris dan AS, mereka sedang meletakkan dasar untuk masa depan di mana mereka menjadi pemimpin dunia dalam teknologi besok.
Investasi dan kemitraan ini adalah tanda kepercayaan besar untuk Nscale dari perusahaan teknologi AS. Nscale adalah perusahaan infrastruktur AI Inggris yang khusus dalam pusat data skala besar dan komputasi kinerja tinggi untuk AI.
Tetapi, di Inggris, beberapa orang khawatir bahwa imbalan untuk semua investasi ini adalah pemerintah Inggris akan setuju untuk aturan yang longgar terkait regulasi AI dan pengawasan terhadap perusahaan teknologi besar. Tidak seperti Uni Eropa, Inggris, seperti AS, saat ini hampir tidak punya regulasi nasional khusus untuk AI.
Selain itu, pemerintah Trump sudah mengeluh bahwa Undang-Undang Keamanan Online baru Inggris, Undang-Undang Pasar, Persaingan, dan Konsumen Digital, serta Pajak Layanan Digital yang mulai berlaku pada tahun 2020, tidak adil untuk raksasa teknologi AS dan mengurangi hak kebebasan berbicara.
Dalam jangka panjang, ada kekhawatiran tentang ‘kedaulatan AI’ dimana pemerintah dan sektor pertahanan Inggris menjadi semakin tergantung pada teknologi dan investasi dari AS. Perubahan kebijakan AS atau memburuknya hubungan bilateral bisa membuat sulit bagi Inggris untuk mengejar pendekatan independen untuk AI atau urusan luar negeri yang lebih luas.