Buka Editor’s Digest Gratis
Roula Khalaf, Editor FT, milih cerita favoritnya di newsletter mingguan ini.
Kanselir Friedrich Merz dianggap "ngawur" karena berharap industri mobil Jerman bakal lolos dari tarif AS, kata pejabat Uni Eropa yang terlibat dalam negosiasi dengan pemerintahan Trump.
Merz mendesak Komisi Eropa, yang mengatur kebijakan perdagangan untuk 27 negara anggota UE, buat tandatangan kesepakatan "kerangka" dengan Washington—mirip kesepakatan AS-Inggris awal bulan ini yang ada pengecualian khusus buat mobil.
Tapi pejabat Brussels diam-diam bilang ke Berlin bahwa hal seperti itu gak mungkin, karena pengurangan impor mobil Jerman adalah fokus besar Presiden AS Donald Trump, kata dua sumber ke Financial Times.
Merz minggu ini kritik Komisi karena negosiasi "terlalu rumit" dan bilang kesepakatan harus fokus di 4-5 industri kunci, termasuk otomotif, baja, dan farmasi—sektor yang sudah diancam tarif sama Trump.
Tapi pejabat Komisi bilang ini yang paling susah dihapus karena Trump mau pindahkan industri ini ke AS dan kurangi impor.
Negosiator UE percaya mobil adalah "elemen tersulit" dalam kesepakatan dengan Gedung Putih dan harus dibahas belakangan setelah aspek lain disepakati dulu buat bangun kepercayaan, kata sumber tadi.
Berlin "ngawur" kalau kira Trump bakal kasih konsesi buat produsen mobil Jerman sebagai langkah pertama, kata salah satu pejabat.
Ketidakselarasan antara eksekutif UE dan ekonomi terbesar blok ini muncul di KTT pemimpin di Brussels Kamis lalu, di mana mereka rencananya bahas hubungan dagang AS. Pejabat Komisi berharap para pemimpin dukung "ancaman balasan" buat selesaikan kesepakatan sebelum batas waktu Juli.
"Aku dukung Komisi buat cepat capai kesepakatan dagang dengan AS," kata Merz saat tiba di KTT.
Trump ancam tarif "timbal balik" 50% buat impor UE kalau gak ada kesepakatan sebelum 9 Juli.
Sementara itu, tarif sektoral 25% buat mobil dan suku cadang, plus 50% buat baja dan aluminium, masih berlaku—begitu juga tarif 10% buat kebanyakan impor lain.
Di antara produsen mobil Jerman, BMW paling optimis AS bakal potong tarif 25% mulai Juli © Anna Szilagy/EPA-EFE
Beberapa negara hati-hati kasih terlalu banyak konsesi demi kesepakatan cepat. Soal kesepakatan AS-Inggris, seorang diplomat UE bilang blok ini "harusnya masih bisa harap UE dengan 450 juta penduduk punya daya dagang lebih besar daripada Inggris".
Pengecualian ala Inggris bakal ribet buat sektor ini kalau pakai sistem kuota. Trump setuju potong tarif mobil Inggris dari 27,5% jadi 10% untuk 100.000 kendaraan pertama yang dikirim dari Inggris. Kalau UE dapat kesepakatan serupa, negara anggota bakal berebut kuota.
Diplomat UE lain bilang "mandat yang kami kasih ke Komisi… adalah turunin tarif serendah mungkin". Mereka tambahin "10% bukan mandat kami", merujuk ke Inggris yang terima tarif 10% buat kebanyakan barang.
Kalau kesepakatan "gak seimbang", UE siap terapkan tarif balasan, kata diplomat itu.
UE sudah setuju tapi tunda penerapan tarif balasan senilai €21 miliar buat barang AS dan siapin paket lain senilai €95 miliar.
Ekonomi Jerman tergantung ekspor dan kena dampak berat dari tarif ini. ACEA, asosiasi industri mobil, bilang produsen mobil rugi "jutaan per hari". Industri mobil Jerman menyumbang sekitar 5% PDB negara.
AS adalah pasar ekspor kendaraan UE terbesar kedua setelah Inggris. Tahun 2024, lebih dari 750.000 mobil diekspor senilai €38,9 miliar. AS ekspor 169.000 mobil ke UE senilai €7,8 miliar, menurut ACEA.
Di antara produsen mobil Jerman, BMW paling yakin AS bakal potong tarif 25% mulai Juli. CEO BMW Oliver Zipse bilang ke investor pertengahan Mei bahwa perusahaan bisa nego dengan pemerintahan Trump dari posisi "kuat" sebagai eksportir otomotif AS terbesar tahun lalu—kirim 225.000 mobil senilai lebih dari $10 miliar dari pabrik Spartanburg.
BMW, Mercedes-Benz, dan produsen mobil Eropa lain desak AS buat izin program drawback, yang bisa bantu mereka dapet refund tarif impor kalau juga ekspor mobil dari AS.
Eksekutif tiga produsen mobil Jerman utama ketemu Trump di Gedung Putih pertengahan April. Merz juga bahas soal mobil saat ketemu Trump di Oval Office awal bulan ini.
"Aku bilang aku nyetir mobil Amerika dengan merek Jerman," kata Merz setelah pertemuan, buat jelasin ke presiden AS bahwa banyak produsen mobil Jerman termasuk BMW produksi kendaraan di AS sebelum ekspor balik ke Eropa.
Sementara Merz desak UE capai kesepakatan dengan AS secepatnya, beberapa produsen mobil Jerman kurang optimis. "Sekarang situasinya campur-campur," kata seorang pejabat otomotif. "Ujung-ujungnya, UE yang nego sama AS."
Orang lain di produsen mobil Jerman bilang: "Negosiasi kayak mentok. Frustasi… UE cuma biarin waktu berlalu."