China akan menyelesaikan tinjauan terhadap tarif anggur Australia yang sudah berlangsung bertahun-tahun pada akhir Maret dan juga sedang meninjau pembatasan impor lobster, kata Menteri Perdagangan Australia Don Farrell pada hari Minggu.
Farrell mengatakan dia optimis bahwa China akan menghapus tarif hingga 218% pada anggur Australia, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2021, setelah tinjauan selesai dan bahwa kemajuan yang baik juga sedang dibuat dalam hal pembatasan tidak resmi terhadap impor lobster.
“Proses itu akan segera berakhir dan pada akhir Maret proses tersebut akan selesai,” katanya di Sky News pada hari Minggu. “Menteri perdagangan China mengkonfirmasi hal tersebut kepada saya minggu sebelumnya.”
Namun, Farrell mengatakan Australia tidak akan ragu untuk melanjutkan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia terhadap tarif jika China tidak menghapusnya setelah tinjauan, yang dimulai oleh Beijing tahun lalu.
China secara bertahap mengangkat hambatan perdagangan yang diberlakukan sejak akhir 2020 pada berbagai komoditas termasuk barley, anggur, batu bara, dan lobster. Pembatasan tersebut merupakan bagian dari perselisihan yang memanas terkait investasi asing dan keamanan yang memuncak ketika Australia menyerukan penyelidikan tentang asal-usul COVID-19.
Tarif anggur dan pembatasan tidak resmi terhadap impor lobster adalah di antara sedikit hambatan yang tersisa.
Farrell mengatakan Menteri Perdagangan China juga memberitahunya bahwa tinjauan terhadap pembatasan lobster juga sedang berlangsung.
“Terkait lobster… Saya memahami dari pihak berwenang China bahwa mereka sedang meninjau masalah impor lobster kami ke China,” katanya. “Semuanya menuju arah yang benar.”