Investor mencari pemotongan suku bunga — tapi pasar mungkin tidak bereaksi seperti yang diharapkan ketika itu terjadi.
“Menurut saya, pasar harus menerima kenyataan bahwa Fed akan memotong suku bunga, dan apakah itu langkah yang tepat untuk Fed sekarang?” kata Jim Bianco dari Bianco Research di Opening Bid.
Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Juli menunjukkan inflasi inti naik 0,3%, kenaikan terbesar dalam enam bulan.
“Tahun lalu mereka memotong suku bunga, dan pasar memutuskan itu bukan langkah yang tepat,” tambah Bianco. “Dan imbal hasil obligasi 10 tahun dan 30 tahun melonjak lebih dari 100 basis poin.”
Bianco bilang tekanan inflasi sebenarnya meningkat karena tarif Trump, dan dampaknya bisa signifikan. Beberapa biaya mungkin ditanggung eksportir atau korporasi, tapi lainnya akan dibebankan ke konsumen lewat kenaikan harga.
“Ada tambahan tarif sekitar $250 hingga $300 miliar yang akan dikumpulkan dalam setahun ke depan… sebelumnya tarif sekitar $8 miliar per bulan. Sekarang hampir $30 miliar per bulan,” katanya.
Bianco perkirakan Ketua Fed Jerome Powell akan memberi kejelasan di Simposium Ekonomi Jackson Hole akhir bulan ini. Jika Powell memberi sinyal tidak ada pemotongan suku bunga di September, reaksinya bisa keras — termasuk tekanan politik dari Presiden Trump, yang pernah mengancam akan memecat ketua Fed.
“Kalau dia bilang tidak akan potong suku bunga, saya rasa Trump akan pertimbangkan lagi untuk memecatnya,” ujar Bianco.
Keputusan Fed juga bisa pengaruhi saham teknologi besar. 10% perusahaan terbesar AS sekarang menguasai 76% total kapitalisasi pasar, konsentrasi tertinggi sepanjang sejarah, menurut platform data pasar Barchart.
Konsentrasi ini buat seluruh pasar rentan terhadap perubahan suku bunga. Jika imbal hasil naik, uang bisa pindah dari saham ke obligasi. Bianco memperingatkan, jika imbal hasil obligasi 10 tahun capai 5%, itu bisa picu aksi jual saham Big Tech.
Bianco sarankan investor tetap hati-hati saat berburu saham populer. “Kalau mau main saham Mag 7, harus siap untung besar atau rugi besar,” katanya. “Beberapa pikir ini jalan satu arah… sampai ternyata tidak.”
StockStory bertujuan bantu investor individu mengalahkan pasar.
Francisco Velasquez adalah Reporter di Yahoo Finance. Dia bisa dihubungi di LinkedIn dan X, atau lewat email ke [email protected].