Kalau kamu baca pengumuman PHK massal di industri teknologi tahun 2025 dari CEO, mungkin kamu pikir AI yang bikin orang kehilangan kerja.
Sebenernya lebih rumit. Perusahaan cuma mau kasih sinyal ke Wall Street bahwa mereka efisien siap hadapi perubahan besar karena AI.
Laporan terbaru dari situs Indeed bilang lowongan kerja di bidang teknologi turun 36% dibanding awal 2020. AI itu salah satu faktornya, tapi bukan yang utama.
Munculnya ChatGPT akhir 2022 bertepatan sama berakhirnya masa rekrutmen besar-besaran saat pandemi, jadi susah ngelihat peran AI dalam penurunan rekrutmen.
“Pasar kerja teknologi memang lemah, tapi sektor lain juga turun dengan kecepatan yang sama,” kata Brendon Bernard, ekonom di Indeed Hiring Lab. “Lowongan kerja teknologi berubah mirip sama ekonomi secara keseluruhan.”
Template pengumuman PHK CEO teknologi 2025: AI jadi alasan
Dalam 6 bulan terakhir, email PHK sering nyebut AI selain permintaan maaf. Contohnya CEO Workday, Carl Eschenbach, bilang perusahaan perlu beradaptasi dengan AI untuk era pertumbuhan baru.
CEO Autodesk, Andrew Anagnost, jelasin PHK 1.350 karyawan (9%) karena butuh alih sumber daya untuk investasi di AI. CEO CrowdStrike, George Kurtz, juga bilang perlu fokus ke AI biar lebih efisien.
Bukan cuma perusahaan AS. Perusahaan India, Tata Consultancy Services, PHK 12.000 karyawan (2%) untuk jadi “organisasi siap masa depan” dengan AI skala besar.
Perusahaan Jepang pemilik Indeed dan Glassdoor juga bilang PHK 1.300 karyawan karena perubahan ke arah AI.
Investasi AI, bukan penggantian kerja, yang lebih berpengaruh
Microsoft yang PHK 15.000 karyawan tahun ini bilang ini kesempatan untuk beradaptasi di era AI. CEO Satya Nadella bilang keputusan ini berat tapi perlu.
Wall Street seneng liat perusahaan teknologi jadi lebih efisien, apalagi yang butuh banyak biaya buat data center dan chip pendukung AI.
“Ini tantangan buat perusahaan teknologi: cari keseimbangan antara jumlah karyawan dan fokus ke AI,” kata Bryan Hayes, strategis di Zacks Investment Research.
Google naikin anggaran belanja modal jadi $85 miliar. Microsoft juga diperkirakan bakal lakuin hal serupa.
Sulit lacak peran AI dalam penggantian pekerjaan
PHK Microsoft mungkin ningkatin margin keuntungan tahun 2026. Tapi dampak PHK di industri teknologi ke pekerja masih belum jelas.
“AI bakal gantiin sebagian pekerjaan, tapi juga bikin lowongan baru,” kata Hayes. “Karyawan yang bisa manfaatkan AI untuk inovasi bakal banyak dicari.”
Meta (pemilik Facebook dan Instagram) misalnya, lagi gencar rekrut ahli AI dari perusahaan saingan kayak OpenAI.
Laporan Indeed nunjukin spesialis AI lebih baik daripada insinyur software biasa, tapi permintaannya juga turun dibanding tahun 2022.
Dampak AI ke pekerjaan entry-level teknologi
Rekrutmen teknologi turun drastis di pusat AI kayak San Francisco, Boston, dan Seattle. Yang paling terdampak pekerjaan entry-level di bidang marketing, administrasi, dan HR.
“Penurunan rekrutmen udah mulai sebelum AI populer, tapi perubahan syarat pengalaman baru terjadi belakangan,” kata Bernard.
Penelitian Microsoft nunjukin pekerjaan paling rentan ke AI: penerjemah, sejarawan, pramugari, sales, penulis, dan customer service.
Pekerjaan yang paling aman dari AI: perawat lab, asisten perawat, pekerja limbah berbahaya, pelukis, dan tukang makeup jenazah.