Memanfaatkan Arbitrase Informasi yang Terabaikan

Saya akan kasih tau rahasia kecil. Industri publikasi finansial biasanya diisi sama analisis fundamental dan teknis. Tapi sebenernya, cara-cara itu bukanlah “analisis” yang beneran. Itu cuma pendapat seseorang tentang nilai wajar atau pola grafik aja.

Tapi, kalau kita bilang suatu metode cuma tebakan, orang jadi gak percaya. Makanya, kita kasih label ‘analisis’ biar keliatan keren. Cuma di Amerika deh yang kayak gini.

Sebenernya pendapat itu gak selalu salah, karena memprediksi masa depan emang sulit. Masalahnya, kesimpulan dari analisis fundamental dan teknis itu semuanya tergantung sama si penulisnya. Ganti orang, ganti juga analisisnya. Artinya, hasil prediksinya tergantung orangnya, bukan metodenya.

Untungnya, ada cara yang lebih baik, yaitu analisis kuantitatif. Pendekatan quant ini berdasarkan studi GARCH, yang nerangin sifat volatilitas pasar sebagai fenomena yang mengelompok dan tidak linear.

Jadi, model quant bekerja dengan logika probabilistik: stimulus pasar yang berbeda akan menghasilkan perilaku pasar yang beda juga.

Ini masuk akal aja. Contohnya, pemain linebacker seberat 250-pound bisa ngasih tenaga lebih besar daripada pemain cornerback 160-pound. Di pasar, kita cari “linebacker”nya dan hitung kekuatan yang mungkin mereka hasilkan.

Intinya, dengan nemuin “gaya” ini, kita bisa tau kemana arah sahamnya. Setelah penjelasan ini, mari kita lihat beberapa ide yang menarik.

Baru-baru ini, partner Barchart yaitu MarketBeat nulis artikel yang bilang kalo Keurig Dr Pepper (KDP) ada di “zona beli” dan sekarang adalah waktu yang tepat buat beli saham KDP. Saya setuju dengan pendapat itu, tapi saya bingung sama metodenya. Si analis bilang tren institusi yang kuat adalah katalis positif.

Penulisnya juga nunjuk ke tren teknis, bilang kalo “harga saham KDP kecil kemungkinannya buat jatuh di bawah level support.” Tapi gimana sih cara ahli ini ngukur probabilitasnya? Pernyataan ini dianggap benar aja, dan disitulah kelemahan analisis teknis. Beruntung, analisis kuantitatif lebih mendalam.

MEMBACA  Kepala Polisi Meminta Masyarakat Membantu Mewujudkan Pemilihan yang Damai

Cerita Berlanjut

Dengan model kuantitatif, kita tau dari data sejak Januari 2019 kalo proyeksi hasil 10 minggu untuk saham KDP membentuk kurva distribusi, biasanya antara $27.12 sampai $27.37 (dengan asumsi harga penutupan Jumat kemarin $27.16). Juga, harga cenderung berkumpul di sekitar $27.22.

Tapi, saham KDP saat ini bentuknya formasi 3-7-D: tiga minggu naik, tujuh minggu turun, dengan tren keseluruhan menurun. Dalam kondisi ini, harga cenderung berkumpul di sekitar $29. Makanya, dengan liat transaksi yang tersedia lewat keanggotaan Barchart Premier, strategi bull call spread 28/29 yang kadaluarsa 19 Desember mungkin yang paling masuk akal.

Kamu tau cara lain buat liat kelemahan analisis fundamental? Target harga dari para analis sering beda jauh, yang seharusnya gak masuk akal. Kita tau Wall Street pake metodologi yang sama, namanya analisis fundamental. Jadi, kalau metodologinya mirip sains, target harga mereka harusnya sama. Malah kadang makin beda — padahal datanya makin banyak!

Coba liat Texas Instruments (TXN). Yang menarik dari raksasa semikonduktor ini adalah selisih antara target harga analis tertinggi dan rata-ratanya mencapai 30.2%. Lagipula, beda antara target tertinggi dan terendahnya sampai 100%. Kamu bisa liat sendiri. Orang-orang pada nebak-nebak aja. Satu-satunya alasan mereka dipercaya karena sering muncul di TV dan pake jas bagus.

Dalam kondisi normal, proyeksi return 10 minggu ke depan saham TXN biasanya antara $159 sampai $169 (asumsi anchor $161.46). Tapi saat ini, TXN bentuknya formasi 3-7-D. Dalam urutan ini, spektrum risk-reward yang diharapkan melebar jadi $157.50 di sisi rendah sampai $175 di sisi tinggi.

Yang penting, harga cenderung berkumpul di sekitar $167. Ini artinya ada delta positif 6.03% dalam dinamika kepadatan harga. Yang agresif bisa pertimbangkan bull spread 165/170 kadaluarsa 19 Desember, dengan harga impas $167.20.

MEMBACA  Di antara Saham Dividen dengan Rasio Pembayaran yang Berkelanjutan

Yang paling berisiko, Carvana (CVNA) lagi susah karena laporan earnings yang campur aduk. Perusahaan ini laporkan pendapatan impressive $5.65 miliar, lebih tinggi dari perkiraan $5.08 miliar, tapi panduannya lemah. Akibatnya, saham CVNA anjlok 14% dalam minggu bisnis yang berakhir di Halloween. Juga, dalam sebulan terakhir, sahamnya jatuh lebih dari 22%.

Tapi, buat yang berani ambil resiko, saham CVNA bisa jadi peluang kontrarian yang menarik. Dalam kondisi dasar, proyeksi hasil 10 minggu CVNA diperkirakan antara $290 sampai $365 (asumsi anchor $306.54). Selain itu, harga cenderung berkumpul di sekitar $319.

Tapi, saham ini sekarang dalam formasi 6-4-D yang sangat jarang. Dalam kerangka ini, ekor risiko kurang lebih sama dengan kondisi dasar (sekitar $290). Tapi, ekor imbalannya bisa tembus $400. Paling penting, harga diperkirakan akan berkumpul di $363.

Dengan angka-angka ini, perdagangan yang paling menggoda adalah bull spread 350/360 kadaluarsa 19 Desember, dengan pembayaran maksimal lebih dari 233%. Yang mau perdagangan dengan probabilitas lebih jelas bisa pertimbangkan bull spread 330/350, juga kadaluarsa 19 Desember. Tapi, payoutnya turun jadi 145.4%.

Pada tanggal publikasi, Josh Enomodo tidak memegang (baik langsung ataupun tidak langsung) posisi di sekuritas manapun yang disebut di artikel ini. Semua informasi dan data dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasional. Artikel ini pertama kali dipublikasikan di Barchart.com