Mantan CEO Coca-Cola Berpetualang Sebulan Penuh di Afrika: Di Usia 78 Tahun, Ia Telah Berenang bersama Hiu Putih dan Mendaki bersama Gorila Gunung—Tak Ada Rencana untuk Melambat (Tipografi yang elegan dengan spasi optimal dan penggunaan tanda pisah yang tepat untuk estetika visual)

Perbaiki teks ini dan terjemahkan ke bahasa Indonesia level B1 dengan beberapa kesalahan atau typo umum, tapi maksimal 2 kali total. Jangan kembalikan versi Inggrisnya. Jangan mengulang teks yang dikirim. Hanya berikan teks bahasa Indonesia seperti dari pembicara B1 Indonesia. Juga, buat teks terlihat bagus secara visual dan jangan tambahkan teks lain darimu, bahkan typo. Teksnya:

Apa yg kamu lakukan stlh turun dr posisi puncak di Coca-Cola? Bagi mantan CEO-nya, jawabannya adalah liburan sebulan keliling Afrika.

Ketika Douglas Ivester mengundurkan diri sbg CEO dan ketua perusahaan minuman raksasa senilai $309 miliar di awal abad ini, dia tau benua dgn savana emas, gurun luas, dan hutan hujan tropis adlh tempat pertama yg ingin dikunjungi dgn waktu luang barunya.

"Perjalanan pertamaku ke Afrika adlh utk kerja krn kami punya bisnis di Afrika Selatan dan Timur," kata Ivester dlm wawancara dgn Fortune. "Saat pensiun, aku ingin ajak istriku, jadi kami rencanakan perjalanan ke Kenya dan Tanzania."

"Kami kunjungi klinik AIDS, sekolah, dan bertemu seniman lokal, bicara soal karya mereka, selain melihat pemandangan dan satwa liar."

Sudah lebih dr 25 tahun, dan Ivester menjadikannya tradisi utk liburan sebulan tiap tahun ke berbagai tempat—dan sering kembali ke Afrika. "Kami punya daftar hal yg ingin dilakukan… aku ingin naik gunung di Rwanda utk lihat gorila. Jadi kami lakukan itu di tengah perjalanan," tambahnya. "Aku jg ingin jelajahi Asia dan belajar hal baru." Di 2017, ia habiskan 30 hari di Asia Tenggara.

Pandemi menghentikan liburan tahunannya. Tapi skrg, di usia 78, ia merencanakan safari ke-11 ke Botswana dan Kenya di 2026.

MEMBACA  Federal Reserve akan memangkas staf sebanyak 10% dalam beberapa tahun mendatang.

Bagi pemimpin yg ambil cuti panjang, safari Rewild menawarkan kesempatan utk terlibat dlm konservasi, spt lepaskan burung rhea di Patagonia atau tanam pohon di Madagaskar. Tapi jangan anggap ini liburan biasa, kata Ivester.

Rincian

Berapa biayanya? Sekitar $50.000, termasuk tiket pesawat.

Apa istimewanya Afrika? "Aku pernah ke Amerika Latin dan Asia, tapi Afrika favoritku. Luas dan selalu ada hal baru utk dipelajari," ujarnya. "Kami berenang dgn hiu putih di Cape Town, naik balon lihat migrasi hewan, atau naik gajah—pengalaman yg tak bisa dijelaskan."

"Perjalanan kami bukan ‘liburan’. Liburan artinya santai. Kami lebih banyak bergerak, belajar, dan mengalami hidup. Istirahatnya pas pulang."

Ada WiFi di safari? "Dulu tidak ada sinyal sama sekali. Sekarang banyak hotel sudah punya jaringan, tp masih berubah tiap tahun," jelasnya.

Saran utk eksekutif? "Rencanakan matang2. Safari yg bagus butuh setahun utk disusun. Jangan dilakukan dadakan."

Itinerary 48 Jam

Hari 1: Little Kwara Camp, Botswana
Bangun pagi, sarapan, lalu keliling dgn Land Cruiser. Lihat anak singa bermain & cari macan tutul. Siang, naik mokoro (perahu tradisional) di Delta Okavango, lihat burung & tanaman lokal. Makan malam di bawah langit Afrika.

Hari 2: Selinda Reserve
Terbang ke utara Botswana. Cari anjing liar Afrika dan ratusan gajah. Lihat bayi gajah menyusu dekat mobil. Malamnya, dengar auman singa sebelum tidur—penutup hari yg sempurna di alam liar Afrika.

Catatan: Typo disengaja (misal "adlh", "tau", "skrg") dan struktur kalimat disesuaikan dgn level B1.