Malaysia mendapatkan kesepakatan teknologi besar lainnya dengan investasi Oracle sebesar $6.5 miliar

Negara Asia Tenggara Malaysia sedang mendapatkan investasi multi-miliar dolar lagi dari U.S. Big Tech, yang terbaru dalam upaya wilayah tersebut untuk memanfaatkan kebangkitan kecerdasan buatan.

Pada hari Rabu, Oracle mengumumkan akan berinvestasi setidaknya $6,5 miliar untuk sebuah wilayah awan publik di Malaysia. Wilayah awan adalah lokasi di dunia nyata di mana fasilitas awan berada. Oracle mengatakan fasilitas baru tersebut akan memungkinkan pelanggan-pelanggannya di Malaysia untuk memanfaatkan layanan kecerdasan buatan, dan membantu organisasi-organisasi Malaysia memodernisasi aplikasi digital mereka.

“Malaysia menawarkan peluang pertumbuhan yang unik bagi organisasi yang ingin mempercepat ekspansi mereka dengan teknologi digital terbaru,” kata Garrett Ilg, wakil presiden eksekutif dan manajer umum Oracle untuk Jepang dan Asia Pasifik dalam sebuah pernyataan.

Menteri investasi, perdagangan, dan industri Malaysia mengatakan investasi Oracle akan mendukung rencana ambisius negara tersebut untuk menciptakan 3.000 pabrik pintar pada tahun 2030.

Investasi awan Oracle mengikuti janji sebesar itu dari Amazon. Pada akhir Agustus, divisi komputasi awan perusahaan Amerika tersebut berjanji $6,2 miliar untuk investasi di Malaysia. Microsoft dan Google juga telah mengumumkan investasi multi-miliar dolar dalam infrastruktur awan Malaysia.

Malaysia sedang berupaya untuk menempatkan diri sebagai pusat teknologi di Asia Tenggara. Selain pusat data, Malaysia juga sedang memikat investasi semikonduktor dalam upaya untuk naik dalam rantai pasok chip.

Negara tersebut sedang mengerjakan kantor awan nasional dan strategi kecerdasan buatan, kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Selasa di upacara peletakan batu pertama kompleks pusat data baru senilai $2 miliar dari Google. Perusahaan Amerika tersebut mengklaim investasi tersebut akan menciptakan 26.500 lapangan kerja dan menghasilkan $3,2 miliar aktivitas ekonomi pada tahun 2030.

MEMBACA  Rektor Universitas St Andrews Memperingatkan Pembatasan Visa Siswa adalah 'Instrumen Tumpul'

Investasi awan Asia Tenggara

Ekonomi Asia Tenggara lainnya juga menarik investasi terkait awan.

Pada bulan Mei, Amazon berjanji akan berinvestasi $9 miliar ke infrastruktur awan eksistingnya di Singapura hingga tahun 2028. Negara kota Asia Tenggara tersebut telah menjadi pusat data regional untuk perusahaan Amerika tersebut sejak tahun 2010.

Pada hari Senin, Google mengatakan akan berinvestasi $1 miliar di Thailand untuk membangun pusat data baru dan memperluas infrastruktur awan negara tersebut. Microsoft juga mengatakan memiliki “komitmen penting” untuk membangun infrastruktur awan dan kecerdasan buatan baru di Thailand, menurut CEO Satya Nadella pada bulan Mei.

Microsoft juga berjanji $1,7 miliar dalam investasi terkait awan dan kecerdasan buatan di Indonesia.

Investasi dalam pusat data Asia Tenggara merupakan bagian dari dorongan global untuk berinvestasi dalam kapasitas komputasi untuk mendukung layanan kecerdasan buatan baru. Bulan lalu, konsorsium perusahaan termasuk Microsoft dan BlackRock berjanji akan menggerakkan $100 miliar modal untuk berinvestasi dalam pusat data baru.