Li Auto Inc. (NASDAQ: LI) adalah salah satu saham pengisian EV terbaik untuk dibeli sekarang. Dari 8 analis, ada 2 rekomendasi Beli, 5 Tahan, dan 1 Jual. Harga target rata-ratanya $23.21, antara $17 sampai $32. Itu artinya potensi kenaikan 26.2% dari harga sekarang $18.39.
Li Auto (LI) Catat Rugi Q3 karena Pengiriman Turun 39%
Pada 26 November, Li Auto merilis hasil keuangan Q3 2025. Mereka melaporkan rugi bersih per ADS (non-GAAP) sebesar RMB 0.36 ($0.05), lebih buruk dari perkiraan analis RMB 0.64. Total pendapatannya capai RMB 27.4 miliar ($3.8 miliar), lebih tinggi 3.28% dari ekpektasi analis. Tapi, angka ini turun 36.2% dari tahun lalu. Manajemen menyebutkan karena penurunan tajam pengiriman kendaraan akibat gangguan rantai pasok dan dampak penarikan (recall) model Li MEGA.
Perusahaan juga catat rugi bersih RMB 624.4 juta ($87.7 juta) di kuartal itu. Ini sangat berbeda dari laba bersih RMB 2.8 miliar di Q3 2024. Menurut manajemen, perubahan ini karena penjualan kendaraan turun 37.4% dari tahun lalu. Total pengiriman kendaraan jatuh 39.0% jadi 93,211 unit. Profit kotor juga anjlok 51.6% jadi RMB 4.5 miliar ($627.8 juta), dengan margin kotor 16.3% (dari 21.5%). Mereka menyatakan penurunan ini karena biaya terkait recall Li MEGA. Tanpa biaya itu, margin kotornya bisa 20.4%.
Li Auto adalah produsen EV ternama di China yang giat bangun infrastruktur pengisian daya. Mereka telah komitmen lebih dari RMB 6 miliar untuk kembangkan jaringan supercharging, menargetkan lebih dari 5,000 stasiun pada akhir 2025. Stasiun-stasiun ini punya teknologi fast-charging 5C dan dirancang untuk mencakup 90% dari rute jalan tol utama dan pusat kota di China.
Meski kami akui potensi NIO sebagai investasi, kami yakin beberapa saham AI punya potensi kenaikan lebih besar dengan risiko turun yang lebih kecil. Untuk laporan gratis tentang saham AI jangka pendek terbaik, silakan lihat.
BACA SELANJUTNYA: 12 Best Consumer Goods Stocks Billionaires Are Quietly Buying dan Goldman Sachs Penny Stocks: Top 12 Stock Picks.
Pengungkapan: Tidak ada. Artikel ini pertama kali terbit di Insider Monkey.