Dinas Taman Nasional akan berikan tiket masuk gratis untuk warga Amerika di hari ulang tahun Presiden Donald Trump tahun depan — yang juga kebetulan sama dengan Hari Bendera. Tapi, mereka hapus manfaat ini untuk hari Martin Luther King Jr. dan Juneteenth.
Daftar baru hari gratis untuk warga Amerika ini adalah contoh terbaru pemerintahan Trump meremehkan sejarah hak sipil Amerika, sambil juga promosikan citra, nama, dan warisan presiden.
Tahun lalu, daftar hari gratis masih termasuk Hari Martin Luther King Jr. dan Juneteenth — tapi tidak termasuk tanggal 14 Juni, ulang tahun Trump. Kebijakan baru ini mulai berlaku 1 Januari.
Hari-hari lain untuk masuk taman nasional gratis di tahun 2026 adalah Hari Presiden, Hari Peringatan, Hari Kemerdekaan, Hari Konstitusi, Hari Veteran, ulang tahun Presiden Theodore Roosevelt (27 Oktober), dan hari jadi pembentukan Dinas Taman Nasional (25 Agustus).
Menghapus Hari Martin Luther King Jr. dan Juneteenth — yang peringati hari pada 1865 ketika orang Amerika terakhir yang diperbudak dibebaskan — berarti menghilangkan dua hari libur hak sipil paling penting di negara itu.
Beberapa pemimpin hak sipil sudah menyuarakan penentangan terhadap perubahan ini. "Rasisme yang kasar dan busuk ini sangat tidak menyenangkan," tulis profesor Cornell William Brooks dari Harvard Kennedy School tentang kebijakan baru itu.
Jurubicara Asosiasi Konservasi Taman Nasional, Kristen Brengel, bilang penghapusan Hari Martin Luther King Jr. sangat meresahkan. Hari itu sudah jadi hari populer untuk layanan masyarakat, di mana grup relawan kerja bakti di taman-taman. Kini, itu akan jadi jauh lebih mahal.
"Bukan cuma untuk mengakui pahlawan Amerika, itu juga hari di mana orang pergi ke taman untuk membersihkannya," kata Brengel. "Martin Luther King Jr. layak dapat hari pengakuan… Entah kenapa, sejarah kulit hitam berulang kali jadi sasaran pemerintahan ini, dan itu tidak seharusnya."
Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat juga keberatan. "Presiden tidak cuma tambah hari ulang tahunnya sendiri ke daftar, dia hapus kedua hari libur yang menandai perjuangan hak sipil dan kebebasan warga Amerika kulit hitam," kata Senator Catherine Cortez Masto dari Nevada.
Sejak menjabat, Trump telah berusaha hapus program-program yang dianggap promosikan keragaman di pemerintahan federal. Tindakan ini hapus atau remehkan sejarah rasisme Amerika serta kemenangan hak sipil warga kulit hitam.
Promosi diri adalah kebiasaan lama presiden ini. Dia pernah usulkan dirinya sendiri untuk Hadiah Nobel Perdamaian (tapi gagal), ganti nama Lembaga Perdamaian AS dengan namanya sendiri, dan ingin namanya dipakai untuk stadion NFL yang direncanakan di ibu kota. Beberapa anggota parlemen Partai Republik bahkan pernah usul wajahnya ditampilkan di Gunung Rushmore dan uang kertas $100.