Oleh Ted Hesson
WASHINGTON – Kristi Noem dikonfirmasi oleh Senat AS sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri Presiden Donald Trump pada hari Sabtu, menempatkannya sebagai anggota kunci Kabinet Republik saat ia meluncurkan serangan imigrasi yang luas.
Noem, yang merupakan gubernur South Dakota, memiliki pandangan imigrasi keras yang sama dengan Trump dan menyebut imigrasi ilegal sebagai “penyerbuan” selama dengar pendapat konfirmasinya awal bulan ini.
Beliau dikonfirmasi dengan suara 59 banding 34 di Senat yang dipimpin oleh Partai Republik.
Trump merebut kembali Gedung Putih dengan janji untuk mengusir jumlah imigran yang tinggi di AS secara ilegal, mengkritik mantan Presiden Demokrat Joe Biden atas tingkat imigrasi ilegal yang tinggi selama kepresidenannya.
Trump mengeluarkan berbagai perintah eksekutif setelah dilantik pada 20 Januari yang bertujuan untuk memperketat keamanan perbatasan dan mendorong kampanye deportasinya, dan telah menerapkan sejumlah kebijakan yang restriktif.
Noem akan mengambil alih Departemen Keamanan Dalam Negeri AS yang memiliki 260.000 karyawan, yang mengawasi keamanan perbatasan, deportasi, dan dokumen imigrasi legal, serta tanggapan darurat, keamanan siber, dan Penjaga Pantai dan Secret Service AS.
Meskipun menjabat sebagai gubernur negara bagian yang lebih dekat dengan Kanada daripada Meksiko, Noem mendeploy puluhan pasukan South Dakota National Guard untuk membantu negara bagian Texas yang dipimpin oleh Partai Republik dalam keamanan perbatasan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk satu penempatan kontroversial pada tahun 2021 yang didanai oleh seorang miliarder Republik.
“Itu adalah zona perang di sana,” kata Noem tentang perbatasan selama dengar pendapat konfirmasinya pada 17 Januari.
Ketika ditanya selama dengar pendapat bagaimana pemerintahan Trump akan menangani pekerja tanpa status legal di sektor pertanian, Noem mengatakan pemerintahan akan fokus pada pelanggar hukum dan orang dengan perintah deportasi final namun tidak mengatakan bahwa pekerja pertanian akan dilindungi.
Ranch keluarga Noem telah mempekerjakan puluhan pekerja pertanian sementara sejak tahun 2015, menurut catatan pemerintah AS, dengan saudaranya sebagai pemiliknya. Beberapa kelompok konservatif mengatakan penggunaan pekerja pertanian sementara dengan visa tamu merusak upah dan melambatkan adaptasi teknologi.