Konsumsi Listrik China Terus Melampaui Pertumbuhan PDB

Konsumsi listrik China terus lebih cepat daripada pertumbuhan PDB

Penggunaan listrik di China terus tumbuh lebih cepat dibanding pertumbuhan ekonomi (PDB). Hal ini disebabkan peralihan ke industri padat energi dan pesatnya elektrifikasi transportasi serta infrastruktur digital. Kenaikan permintaan listrik semakin didukung oleh energi bersih. Konsumsi listrik China diprediksi mencapai 13.757 TWh pada 2030, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 6,3% selama 2024-2030.

PDB riil China (dalam USD, harga 2015) diperkirakan naik dari $2,01 miliar di 2024 jadi $2,31 miliar di 2030, yang mendorong permintaan listrik. Meski populasi China turun dari 1.412 juta (2020) jadi 1.410 juta (2024), konsumsi listrik tetap tumbuh lebih dari 6% tiap tahun. Tren ini akan berlanjut karena industrialisasi cepat dan pengembangan infrastruktur mobil listrik (EV).

Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan listrik di China jauh lebih cepat daripada negara lain. Kenaikan produksi dari tenaga air dan energi terbarukan menyebabkan kelebihan pasokan di banyak pembangkit listrik batu bara. Karena itu, pemerintah China menghentikan sementara pembangunan pembangkit batu bara baru di wilayah ekonomi penting seperti Hong Kong, Shanghai, dan Beijing.

Seiring peralihan China dari industri berat ke sektor jasa dan teknologi tinggi, serta fokus pada pembangunan berkelanjutan, permintaan batu bara diperkirakan terus turun. Namun, batu bara tetap akan jadi sumber utama pembangkit listrik dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam jangka pendek, China menghadapi tantangan kenaikan harga energi dan komoditas. Tapi kerja sama dengan Rusia diharapkan memberi kesempatan untuk mengimpor minyak, batu bara, dan gas dengan harga lebih murah.

Di 2024, sektor industri mendominasi konsumsi listrik (67%), disusul rumah tangga (15,6%), dan komersial (4,4%). Transportasi menyumbang 2,3%, sementara sektor lain total 10,7%.

MEMBACA  Microchip Technology Tingkatkan Proyeksi Laba dan Pendapatan untuk Kuartal Ketiga

Industri baru seperti EV, AI, pusat data, semikonduktor, dan infrastruktur 5G tumbuh sangat cepat. Sektor-sektor ini sangat bergantung pada listrik dan diperkirakan akan mendorong permintaan energi di China.

China menawarkan tiga peluang investasi utama: pembangkit listrik berbasis gas, energi terbarukan, dan infrastruktur listrik pintar (smart grid). Pembangkit gas diprediksi meningkat berkat kebijakan pemerintah mengurangi pembangkit batu bara. China juga sudah mencapai kemajuan besar di energi terbarukan, khususnya tenaga angin dan surya.

China juga berkomitmen memperluas sektor tenaga angin lepas pantai dengan menyesuaikan harga listrik dengan pasar. Meski proyek angin lepas pantai lebih mahal, China mengatasinya dengan membangun turbin lebih besar. Selain itu, pemerintah berupaya meningkatkan infrastruktur pasokan listrik dan efisiensi, yang membuka peluang investasi di smart grid.

Artikel ini awalnya dibuat dan diterbitkan oleh Power Technology, merek milik GlobalData.

Informasi di situs ini disediakan dengan itikad baik hanya untuk tujuan umum. Kami tidak menjamin keakuratan atau kelengkapannya. Anda disarankan mencari nasihat profesional sebelum mengambil tindakan berdasarkan konten ini.