Ketidakstabilan Tarif dan Pemisahan dengan China Pukul Keras Perusahaan Amerika, Produsen Lokal John Deere Tak Luput

John Deere adalah perusahaan manufaktur pertanian asal Amerika yang sebenarnya didukung Presiden Trump. Tapi, tarif dan hubungan buruk sama Cina malah bikin rugi perusahaan ini.

Baru dua tahun lalu, perusahaan traktor dari Moline, Illinois ini dapat untung besar. Sekarang, keadaan berubah karena ketidakstabilan dari tarif dan perang ekonomi dengan Cina. Bulan lalu, mereka pecat 238 karyawan di Illinois dan Iowa karena permintaan turun.

Di kuartal ketiga, untung bersih mereka turun 25% dibanding tahun lalu. Penjualan global juga turun 9% jadi $3,9 miliar. Mereka juga turunkan panduan untung tahunan.

Menurut direktur hubungan investor Josh Beale, ada sedikit harapan baik, tapi pelanggan mungkin sudah merasakan dampak tarif dan ketidakstabilan. Dia bilang, “Karena kondisi industri yang sulit dan perubahan perdagangan global, pelanggan kami lebih hati-hati saat beli peralatan besar.”

Harga tanaman utama Amerika, jagung dan kedelai, sekarang rendah. Jagung dijual 50% lebih murah daripada tahun 2022, harga kedelai turun 40%. Petani jadi kurang mampu beli peralatan baru yang harganya bisa puluhan ribu dolar. Banyak yang pakai kredit untuk beli.

Selain tarif, pelanggan John Deere juga hadapi masalah dari perang ekonomi dengan Cina. Cina balas tarif Trump dengan tarif untuk kedelai AS, yang tahun lalu diimpor $13 miliar. Impor kedelai ke Cina turun 51% tahun ini.

Kalau petani beli lebih sedikit peralatan, ini akan pengaruhi manufaktur domestik John Deere, yang menyumbang 80% penjualan AS dan seperempat penjualan internasionalnya.

John Deere tidak langsung beri komentar saat diminta Fortune.

Tapi, mungkin ada keuntungan dari kebijakan Trump untuk John Deere. Perusahaan bisa dapat manfaat dari perubahan aturan pajak dalam “One Big Beautiful Bill” yang memberi keringanan pajak untuk pembelian peralatan petani.

MEMBACA  Kecelakaan Kereta di India Menewankan Paling Sedikit 8 Orang Tewas dan Puluhan Terluka

Karena banyak produksinya di dalam negeri, John Deere mungkin lebih tahan terhadap tarif impor daripada pesaingnya seperti Kubota, Fendt, dan Mahindra yang lebih banyak produksi di luar negeri.

Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undangan.