Investor terkenal Warren Buffett pernah menekankan pentingnya kepercayaan dan karakter dalam kemitraan bisnis. Dia bilang, kualitas ini sama pentingnya dengan angka finansial saat menilai peluang investasi.
Buffett, yang merupakan ketua Berkshire Hathaway, sudah berbagi pemikiran ini dalam surat tahunan untuk pemegang sahamnya di tahun 1989.
Dia menulis, “Kami tidak pernah berhasil membuat kesepakatan yang bagus dengan orang yang buruk.”
Sebaliknya, dia juga tidak mau bekerja sama dengan manajer yang tidak punya sifat baik, meski prospek bisnisnya terlihat sangat menarik.
Buffett bilang dia belajar untuk hanya berbisnis dengan orang yang dia suka, percaya, dan kagumi. Tapi, dia ingatkan, kebijakan ini saja tidak menjamin sukses. Perusahaan tekstil atau toserba yang biasa-biasa aja tidak akan langsung sukses hanya karena manajernya adalah orang baik.
Pendapat ini datang dari pengalaman Buffett memimpin Berkshire Hathaway, di mana dia selalu berusaha bekerja sama dengan pemimpin yang menunjukkan kemampuan, kejujuran, dan integritas.
Menurut Buffett, kesepakatan dengan orang yang nilai atau tindakannya merusak kepercayaan pasti akan gagal, tidak peduli seberapa menarik sisi finansialnya.
Strategi Buffett ini terbukti dengan beberapa akuisisi paling sukses Berkshire Hathaway, seperti See’s Candies, Nebraska Furniture Mart, dan GEICO. Perusahaan-perusahaan ini dipimpin oleh manajer yang sangat dikagumi Buffett karena integritas dan fokus jangka panjang mereka.
Pemikiran Buffett ini menjadi peringatan penting di dunia finansial saat ini, di mana peluang jangka pendek sering kali menyimpan risiko tersembunyi.
Pelajaran abadinya adalah bahwa kesuksesan bisnis bukan hanya tentang menemukan peluang, tetapi juga tentang memilih orang yang tepat untuk menjalankannya.