Generasi Z pasti bingung dengan berita-berita terbaru tentang ketua bank sentral AS, Jerome Powell, dan kata-katanya yang di bilang mirip dengan peristiwa ‘irrational exuberance’ di masa lalu.
Peristiwa itu terjadi jaman dulu, melibatkan ketua bank sentral sebelumnya, harga saham yang sangat tinggi, dan berakhir dengan jatuhnya pasar saham. Tapi hati-hati, beberapa peramal pasar salah paham dengan kejadian dulu itu. Kesalahan ini bisa menyesatkan investor masa kini.
Semua berita ini muncul setelah Powell bilang bahwa harga saham sekarang "cukup tinggi nilainya". Kata-kata ini langsung tersebar cepat di dunia finansial. Artinya tidak begitu jelas. Mungkin bank sentral akan turun tangan untuk menurunkan pasar, atau mereka melihat data yang memperkirakan penurunan pasar.
Orang-orang yang sudah lama di pasar saham langsung ingat pidato ketua bank sentral Alan Greenspan di tahun 1990-an. Dia menyebut "irrational exuberance" sebagai hal yang mungkin mendorong harga saham jadi terlalu tinggi. Tapi pesan aslinya terdengar jelas: dia pikir harga saham sudah terlalu mahal.
Sekarang, pidato itu dianggap sebagai pemicu jatuhnya pasar saham di tahun 2000, dimana banyak perusahaan internet yang tutup. Penulis berita sekarang bertanya: apakah komentar Powell bisa jadi pemicu yang sama untuk pasar yang sedang panas karena AI?
Tapi itu pertanyaan yang salah. Greenspan kasih pidatonya pada Desember 1996—hampir empat tahun sebelum pasar jatuh. Seperti dia bilang ke Fortune, kalau kamu jual saham waktu pidato itu, kamu akan kehilangan kenaikan harga saham sekitar 80%. Bahkan hampir 100%.
Pelajaran pentingnya bukan bahwa investor takut ketika ketua bank sentral bicara tentang saham. Tindakan investor dipengaruhi banyak hal, dan pendapat ketua bank sentral tidak mendorong pasar ke satu arah.
Itu tidak berarti Powell salah. Pernyataannya bahwa saham punya nilai tinggi tidak bisa disangkal. Banyak ukuran menunjukkan indeks S&P 500 harganya sangat mahal. Beberapa rasio keuangan bahkan mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Sebenarnya, tidak ada yang tahu kapan pasar akan jatuh berikutnya. Bahkan ketua bank sentral pun tidak tahu.
Fortune Global Forum akan kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Apply for an invitation.