Kenaikan Harga Permen Paksa 80% Konsumen Kurangi Belanja Halloween

Jangan lihat sekarang, tapi harga yang tinggi mungkin bikin Halloween kurang manis. Menurut survey dari Shopkick dan Trax, walaupun semangat untuk hari raya ini tetap tinggi, kenaikan biaya telah menggoncang anggaran permen para pembeli.

Faktanya, 86% konsumen melihat harga permen naik, dan 79% mengatakan mereka mengurangi jumlah uang yang mereka habiskan karena itu.

Dari lebih dari 6,000 pembeli yang disurvey, 83% mengatakan mereka membatasi pengeluaran untuk permen sampai $100, sementara 69% berencana untuk menghabiskan hanya sekitar $20—ini lebih rendah dari rata-rata tahun lalu yang $30–$50.

Karena pembeli mencari diskon—41% konsumen merencanakan duluan dan melakukan "perburuan permen lebih awal"—merek mungkin perlu memikirkan ulang strategi Halloween mereka. Seperti kata Brittany Billings dari Trax, "Kegilaan beli permen di akhir Oktober berubah jadi masa belanja yang lebih panjang dan didorong diskon, yang dimulai lebih awal tahun ini. Merek dan penjual harus menilai ulang harga dan strategi promosi mereka agar cocok dengan konsumen yang sekarang lebih hemat."

Seperti yang pernah dilaporkan Retail Brew, walaupun konsumen pasti akan berbelanja untuk Halloween, 79% berharap harga akan lebih tinggi karena tarif.

Secara keseluruhan, perubahan pengeluaran di musim seram ini mencerminkan perilaku belanja hari raya yang lebih luas. Konsumen masih akan membelanjakan uangnya, tapi hanya ketika mereka melihat nilai yang bagus. Adobe Analytics menemukan bahwa pemburuan diskon dan penggunaan "beli sekarang, bayar nanti" sedang naik, sementara Bankrate melaporkan bahwa lebih banyak pembeli memulai lebih awal tahun ini untuk mengatasi harga yang lebih tinggi.

Laporan ini awalnya diterbitkan oleh Retail Brew.

MEMBACA  MacBook Air Dijual Setengah Harga dari MacBook Pro, Ini adalah Salah Satu Penawaran Terbaik Prime Day Sepanjang Masa