Palantir Technologies Inc. terus naik sangat cepat, membuat nilai perusahaan ini mencetak rekor baru. Investor optimis harus berharap pertumbuhan masa depan yang besar untuk membenarkan harga saham saat ini.
Saham perusahaan pertahanan ini tutup di rekor tertinggi lagi pada Jumat, dengan kenaikan hampir 2,500% sejak debut di 2021. Sahamnya naik hampir 150% tahun ini, didukung oleh penggunaan AI, kerja sama dengan pemerintah AS, dan laporan keuangan yang sangat bagus.
Kenaikan ini bikin Palantir jauh lebih mahal dibanding saingannya: harganya 245 kali laba di masa depan, tertinggi di Indeks S&P 500. Bandingin dengan Nvidia Corp., yang juga naik banyak, tapi hanya 35 kali laba masa depan.
“Nilai Palantir susah dijualin, tapi perusahaan ini bagus,” kata Mark Giarelli dari Morningstar Investment Service. “Bikin pusing, tapi begitulah sekarang.”
Banyak investor profesional dan retail tetap pegang saham ini, takut ketinggalan kenaikan lagi. Tapi, semakin susah buat mereka mengabaikan target tinggi yang harus dipenuhi Palantir. Damian Reimertz dari Bloomberg Intelligence hitung perusahaan ini perlu hasilkan $60 miliar dalam 12 bulan untuk setara dengan nilai saingannya.
Angka itu jauh lebih tinggi daripada perkiraan pendapatan $4 miliar di 2025 atau $5.7 miliar tahun depan menurut analis.
Gil Luria dari DA Davidson & Co. juga khawatir soal harga. Dia puji hasil kuartal Palantir dan sebut ceritanya “terbaik di industri software”. Tapi, perusahaan harus tumbuh 50% per tahun selama 5 tahun dengan margin 50% agar rasio harga/laba turun ke 30, seperti Microsoft atau AMD.
Banyak analis kasih rating jual/tahan dibanding beli, tapi manajer portofolio tetap pegang karena takut kalah performa. “Banyak investor gabisa abaikan ini,” kata David Wagner dari Aptus Capital Advisors. “Mereka gak percaya, tapi capek kalah performa.”
Investor yang bullish yakin Palantir bisa seperti perusahaan teknologi besar lain. Contohnya Netflix, dulu harga 280 kali laba masa depan, sekarang cuma 40.
“Palantir bagian dari tren AI, tapi gak semua yang harganya 200 kali itu bubble,” kata Que Nguyen dari Research Affiliates.
Brent Bracelin dari Piper Sandler naikkan target harga ke $182, percaya perusahaan bisa tumbuh cepat dengan margin tinggi hingga 2030. “Kamu harus percaya target pertumbuhan gila ini bisa tercapai,” katanya.
Tapi banyak contoh saham yang turun saat perusahaan gagal penuhi ekspektasi. Saham Tesla turun 20% tahun ini karena hasilnya gak sesuai harga 148 kali laba masa depan.
Morningstar bilang, jika Palantir gagal di masa depan, harganya bisa anjlok parah. “Gra