Kelemahan Dolar Picu Aksi Beli Tutup Posisi di Berjangka Gas Alam

Harga gas alam untuk September (NGU25) naik +0.021 (+0.78%) pada hari Selasa.

Harga gas alam hari Selasa tutup lebih tinggi karena dollar AS yang lebih lemah bikin ada sedikit aksi beli.

Harga gas alam sudah turun selama 2.5 bulan terakhir dan mencapai titik terendah dalam 9.5 bulan pada hari Senin. Ini karena ramalan cuaca yang lebih dingin di akhir musim panas. Perusahaan Vaisala bilang suhu yang lebih dingin dari biasa akan terjadi di AS dari North Carolina sampai Northern California pada tanggal 4-8 September, yang akan mengurangi permintaan gas untuk AC.

Produksi gas AS yang meningkat juga bikin harga turun. Pada 12 Agustus, EIA naikin ramalan produksi gas AS untuk tahun 2025 menjadi 106.44 bcf/hari. Produksi gas AS sekarang hampir mencapai rekor tertinggi.

Menurut data BNEF, produksi gas kering AS pada hari Selasa adalah 107.3 bcf/hari. Permintaan gas di AS pada hari Selasa adalah 73.9 bcf/hari.

Ada juga faktor yang bantu harga gas. Lembaga Edison Electric melaporkan output listrik AS untuk minggu yang berakhir 16 Agustus naik +7.1% dibanding tahun lalu.

Laporan EIA minggu lalu bullish untuk harga gas karena persediaan gas hanya naik +13 bcf, lebih rendah dari perkiraan. Persediaan gas saat ini -3.0% dibanding tahun lalu, tapi masih +5.8% di atas rata-rata 5 tahun. Di Eropa, penyimpanan gas terisi 76%.

Jumlah rig gas aktif di AS pada minggu yang berakhir 22 Agustus tetap di 122 rig, hampir sama dengan rekor 2 tahun. Dalam setahun terakhir, jumlah rig gas sudah naik dari titik terendah 4 tahun di bulan September 2024.

Pada tanggal publikasi, Rich Asplund tidak memegang posisi di sekuritas mana pun yang disebut di artikel ini. Semua informasi hanya untuk tujuan informasi saja. Artikel ini aslinya terbit di Barchart.com.

MEMBACA  Saham Rivian Mengalami Kenaikan Harga Setelah Pengungkapan Mobil Listrik Baru. Namun, Bisakah Startup Ini 'Melakukannya Sendiri'?