Tanggal 28 Agustus membawa kelegaan besar untuk Strategy (Nasdaq: MSTR). Investor yang mengajukan gugatan class-action terhadap perusahaan Bitcoin itu bulan Mei lalu memutuskan untuk menarik gugatanya, kata Bloomberg.
Seperti yang sudah dilaporkan sebelumnya, seorang penggugat bernama Anas Hamza mengajukan gugatan ke perusahaan itu pada 16 Mei. Perusahaan yang dulu dikenal sebagai MicroStrategy ini dituduh membuat klaim yang menyesatkan tentang strategi Bitcoin mereka.
Ini yang dituduh dalam gugatannya.
Sejak 1 Januari 2025, MicroStrategy mengadopsi standar akuntansi dari Financial Accounting Standards Board, yaitu ASU 2023-08. Standar ini mengharuskan perusahaan yang terdaftar di bursa untuk melaporkan kepemilikan crypto mereka dengan jujur di laporan keuangan, termasuk menghitung keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi.
Menurut model akuntansi cost-less-impairment yang dipakai sebelumnya, perusahaan hanya mencatat kerugian di kertas ketika harga Bitcoin turun di bawah harga beli. Sama juga, mereka tidak mencatat kenaikan harga kecuali mereka jual Bitcoinnya.
Artinya, perusahaan tidak mencatat penurunan harga Bitcoin dalam laporannya kecuali ada penjualan.
Gugatan itu klaim bahwa perusahaan meremehkan risiko dari model akuntansi baru terhadap laporan keuangan mereka.
Namun, para penggugat memberi tahu Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia bahwa mereka sudah secara sukarela mencabut klaim mereka “dengan prasangka”. Ini artinya mereka tidak bisa mendatangi pengadilan lagi dengan klaim yang sama.
Dipimpin oleh pendiri bersama Michael Saylor, Strategy sekarang memegang 632.457 Bitcoin. Saham perusahaan diperdagangkan di harga $335.60 saat berita ini ditulis, turun 0,91% dalam sehari.
Menurut data harga dari Kraken, Bitcoin diperdagangkan di harga $108,451.97 pada saat penulisan, turun 3,3% dalam sehari.