Kekhawatiran Sejumlah CEO: AI Berpotensi Menjadi Antarmuka untuk Hampir Segala Hal

Selamat pagi. Apakah kita dalam gelembung AI? Dan kalau iya, CEO harus berpikir apa tentang itu?

Sam Altman sendiri bilang investor “terlalu bersemangat tentang AI.” Tapi, seperti kata kolega saya Sharon Goldman, Altman juga bilang dia akan invest trilyunan dolar untuk bangun pusat data dalam tahun-tahun depan.

Pria yang bandingkan produk barunya dengan Death Star bukan orang yang takut berlebihan. Altman sering bilang AGI (AI yang lebih pintar dari manusia) mungkin datang sebentar lagi. Kompetitornya, Dario Amodei dari Anthropic, setuju. Buat sebagian orang, ini sinyal untuk Beli, Beli, Beli!

Gelembung bisa bentuknya beda-beda. Gelembung dot-com dulu ada ratusan startup yang jualan barang biasa, tapi sedikit yang untung. Kali ini, kekayaan banyak orang mengalir ke beberapa perusahaan saja. Lebih dari sepertiga nilai pasar S&P 500 datang dari “Magnificent Seven” — Alphabet, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, Nvidia, dan Tesla. Berbeda dengan zaman dot-com, perusahaan-perusahaan ini punya pertumbuhan pendapatan nyata. Kekhawatiran lebih ke kekuatan pasar mereka, bukan harga pasar. Sementara itu, perusahaan kayak OpenAI dan Anthropic bikin miliader baru setiap hari tanpa jual saham ke publik.

Tapi Altman ada benarnya juga: Gelembung yang pecah selalu buruk untuk bisnis. Investor biasanya baik ke perusahaan yang naikin nilai portofolio mereka. Tapi sikap mereka berubah kalau pasar jatuh. Pemegang saham yang marah bisa gugat perusahaan, klaim mereka dibohongi. Pemerintah didesak untuk ikut campur. Pahlawan jadi penjahat, dan masalah-masalah yang tadinya diabaikan jadi sorotan.

Ada juga perasaan tidak enak di antara pemimpin yang saya ajak bicara: yang bagus untuk raksasa teknologi mungkin tidak bagus untuk kita semua. Altman dukung “Model Context Protocol” Anthropic sebagai standar open-source. CEO Google Deepmind, Demis Hassabis, juga dukung. Tapi CEO Boomi, Steve Lucas, curiga dengan MCP. Dia bilang tidak ada yang hentikan model AI untuk “membongkar” cara kerja aplikasi lain. Ini bisa bikin LLM makin dominan dan jadi antarmuka untuk segalanya.

MEMBACA  UMY Mengerahkan Mahasiswa untuk Mengawasi TPS Menyusul Indikasi Ketidaknetralan Pemilu 2024