Baru aja setelah pengumuman Rencana Aksi AI Presiden Trump, Cina merilis rencana aksi global untuk kecerdasan buatan, menyeru kerjasama internasional dalam pengembangan dan regulasi teknologi. Rencana Cina, diumumkan di Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia yg diatur negara, fokus pada bagaimana Cina berencana bermitra dengan Global Selatan untuk mempromosikan standar AI di seluruh dunia.
Nggak bisa dipungkiri kalo AI bakal pengaruh besar ekonomi kita. Tapi selalu ada kemungkinan AI jadi gelembung lain. Aku hidup melalui ekspansi internet tahun 90-an, dan AI berpotensi lebih besar, lebih mengganggu, dan lebih berdampak. AI bisa pengaruhi setiap orang dan perusahaan di dunia. Untuk mencapai ini dan pastiin nilai-nilai Barat mendorong adopsi AI, ada tiga hal besar yg harus diperbaiki sebelum AI jadi “internet baru” yg ubah semua interaksi kita.
Akses ke infrastruktur AI penting terhambat oleh masalah mendasar: biaya mahal banget, konsentrasi ekstrim, dan kapasitas kurang. Rencana Aksi AI AS menyebut, “Saat ini, perusahaan yg mau pake komputasi skala besar sering harus tanda kontrak jangka panjang dgn hyperscaler—jauh di luar jangkauan akademisi dan startup.” Biaya transfer data juga bikin persaingan sulit dengn membuat hambatan buatan yg nggak ada hubungannya dgn merit teknis.
Salah satu yg bikin internet terbuka untuk semua adlh standar TCP/IP, yg memungkinkan komputer mana aja berkomunikasi. Kemampuan ini membuka kegunaan bisnis baru sementara kreativitas berkembang dan kemampuan meningkat cepat.
Jika kita mau AI tumbuh sukses seperti internet, kita butuh standar global dan pertukaran terbuka yg bikin akses semudah ngirim paket dari satu komputer ke komputer lain. Beijing udah terbitkan beberapa rencana aksi yg beri subsidi langsung ke perusahaan AI dan sediakan dataset besar melalui kerjasama publik-swasta, menyediakan pendekatan umum untk perusahaan Cina. Pemerintah Cina udah umumkan bursa negara untk katalog dan pasarkan komputasi. Terlalu lama, pendekatan AS yg terfragmentasi dan kurang strategi nasional berisiko kehilangan kepemimpinan AI kita. Dengan menetapkan standar yg bikin kita tetap unggul di AI, kita bisa ciptakan solusi pasar yg cepat bawa kekuatan AI Amerika ke lebih banyak orang di dunia.
Tahun 40-an, 60-an, 90-an, dan sekarang
Sebelum internet, kita bisa lihat ke era mainframe dan transisi ke PC untk wawasan. Di tahun 1940-an, daya komputasi sangat mahal sampe cuma pemerintah yg mampu, simpan mesin sebesar ruangan di hangar dan bermitra dgn universitas. Sekarang, hp di saku lebih kuat drpd superkomputer dulu. Apa yg berubah? IBM memimpin komoditisasi hardware komputer sambil bangun bisnis menguntungkan. Microsoft dan Linux bikin standar sistem operasi. Perubahan ini terjadi selama puluhan tahun, tapi teknologi sekarang bergerak lebih cepat dan butuh respons lebih cepat untk tetap bersaing.
Sekarang, AI berada di posisi komputasi tahun 1960-an—kuat tapi cuma bisa diakses yg punya sumber daya besar. Kita butuh revolusi IBM PC versi AI, dengan standar terbuka dan pertukaran, supaya kita bisa bergerak cepat menang perang global untk AI.
Perubahan ini nggak bakal terjadi cuma karena perintah pemerintah. Butuh kekuatan pasar yg dipandu standar terbuka supaya sumber daya AI benar-benar bisa diakses dan interoperable. Ketika perusahaan bisa bandingkan opsi komputasi dan pindahkan beban kerja antar penyedia, persaingan akan tekan harga dan tingkatkan layanan. Ketika developer bisa akses infrastruktur AI standar tanpa bulanan perencanaan, inovasi akan lebih cepat.
Pendekatan ini melayani kepentingan strategis Amerika. Ketika sekutu dan musuh bisa adopsi standar dan infrastruktur AI buatan AS dengan mudah, kita perkuat ekosistem teknologi demokratis. Keputusan Presiden Trump memperbolehkan Cina beli prosesor NVIDIA H20 bantu kita dalam jangka panjang, karena dorong developer Cina bangun di atas teknologi Amerika. Ketika musuh bergantung pada teknologi Amerika, kita dapat pengaruh lebih besar dari yg bisa dicapai kontrol ekspor sambil promosikan nilai demokratis.
Pemerintah punya peran untk pastikan pasar berfungsi kompetitif. Cadangan komputasi strategis bisa sediakan kapasitas darurat saat krisis, mirip cadangan minyak strategis. Kebijakan pengadaan bisa prioritaskan UKM daripada penyedia terkonsentrasi, terutama pengadaan pemerintah. Pengembangan standar bisa cegah fragmentasi yg selama ini menghambat kepemimpinan teknologi Amerika.
Sekarang waktunya bertindak cepat.
Presiden Trump janji bikin Amerika “negara paling panas” di teknologi dan Rencana Aksi AI-nya posisikan kita untuk sukses. Cina udah punya rencana yg mereka kerjakan bertahun-tahun. Memenuhi janji AI untk dunia Barat butuh bukan cuma komitmen pemerintah, tapi juga ciptakan kondisi pasar di mana inovasi Amerika bisa berkembang—terbuka, kompetitif, dan bisa diakses semua orang yg mau bangun masa depan.
Pendapat di artikel komentar Fortune.com adalah pandangan penulis dan belum tentu mencerminkan pendapat dan keyakinan Fortune.